Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Susu Almond Lebih Menyehatkan? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 17/04/2021, 17:21 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Health.com

KOMPAS.com - Susu non-dairy atau nabati banyak beredar di supermarket dan bahkan menjadi pilihan susu utama yang tersedia di banyak kedai-kedai kopi.

Menurut kelompok riset konsumen Mintel, penjualan susu non-dairy meningkat lebih dari 60 persen sejak tahun 2012.

Di samping itu, satu dari lima orang di Amerika Serikat (AS) juga mulai mengurangi pengonsumsian susu sapi karena alasan kesehatan.

Salah satu susu nabati yang paling terkenal dan banyak digemari adalah susu almond.

Baca juga: Banyak Manfaatnya, Yuk Coba Bikin Susu Almond Sendiri

Meski demikian, kita mungkin bertanya-tanya seberapa sehat susu almond dan bagaimana gambarannya jika dibandingkan dengan susu sapi biasa?

Rincian nutrisi susu almond

Seorang ahli nutrisi, Cynthia Sass, MPH, RD mengatakan, tidak ada satu cara khusus untuk membuat susu almond.

Dan karena itu, pemecahan nutrisi susu almond berbeda untuk tiap produk.

"Secara keseluruhan, kandungan protein dan karbohidrat dalam susu almond tanpa pemanis  tergolong rendah."

" Dengan demikian, makronutrien utama yang kita dapatkan adalah lemak yang menyehatkan," kata dia.

Tapi, kondisi tersebut bisa sangat bervariasi antara produk satu dan lainnya, tergantung pada berapa banyak almond yang dikandung.

Dengan kata lain, beberapa produk mengandung lebih banyak almond daripada yang lain, dan hal tersebut merupakan salah satu faktor yang memengaruhi manfaat kesehatan potensialnya.

Beberapa merek susu almond juga diperkaya dengan kalsium, yang dapat meningkatkan nilai mineral harian untuk memenuhi atau melebihi jumlah yang ditemukan dalam susu sapi.

Jika telah dimasukkan ke dalam formulasi produk, vitamin D dan B12 adalah nutrisi lain yang mungkin akan kita temukan dalam jumlah yang lebih tinggi dalam susu almond.

Selain itu, beberapa produk menambahkan protein ke susu almond, terutama protein kacang polong.

Halaman:
Sumber Health.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com