Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/04/2021, 11:16 WIB
Rekata Studio,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Untuk bisa mendapatkan data dan pengetahuan yang mendalam, dibutuhkan riset langsung, seperti wawancara dan observasi langsung.

Kita tidak akan bisa membuat pembaca seakan-akan berada di Paris jika kita sendiri belum pernah ke Paris. Oleh karena itu, kita butuh untuk mewawancarai orang yang pernah tinggal di Paris agar tulisan kita menjadi nyata.

4. Mengamati lingkungan sekitar
Biasanya, kita akan berpikir jauh-jauh ketika ingin riset. Padahal, sumber informasi bisa kita dapatkan hanya dengan mengamati lingkungan sekitar kita, lho! Selain mudah, kita juga bisa melihat langsung gerak-gerik, emosi, dan respons makhluk hidup ketika dihadapkan dengan suatu peristiwa.

Kita bisa mengamati reaksi dan emosi teman kita ketika sedang jatuh cinta, reaksi adik kita ketika dibelikan mainan baru, hingga reaksi tubuh kita sendiri ketika sedang sakit. Dengan informasi seperti itu, kita bisa menulis narasi dengan kesan yang personal dan mendalam.

Baca juga: Tertarik Menulis Novel? Simak Tips dari Penulis Novel Terlaris

5. Tentukan batas cakupan riset
Riset yang mendalam memang diperlukan untuk membuat novel yang melekat di hati pembaca. Namun, kita perlu membatasi cakupannya agar risetnya menjadi efisien. Jika kita melakukan banyak riset tetapi tidak banyak memberikan kontribusi untuk novel kita, tentunya akan membuang waktu saja.

Dengan membatasi cakupan riset, kita bisa membuat strategi terkait objek atau topik yang akan diriset hingga linimasa risetnya. Riset kita pun akan menjadi lebih terarah sehingga lebih mudah untuk dibentuk menjadi sebuah cerita.

“Saha Mansion”, Karya Cho Nam-Joo yang Ditulis Selama 7 Tahun

Novel Saha Mansion Karya Cho Nam-Joo.GPU Novel Saha Mansion Karya Cho Nam-Joo.
Riset memang tidak perlu dilakukan dalam waktu yang lama. Namun, ada beberapa penulis yang rela menghabiskan waktu bertahun-tahun hanya untuk riset, lho! Salah satunya adalah Cho Nam-Joo.

Untuk novelnya berjudul “Saha Mansion”, ia menghabiskan waktu 7 tahun untuk riset dan menulisnya.

Baca juga: Seri Novel Romantis yang Diadaptasi Menjadi Film, Bikin Baper!

Inspirasi untuk menulis karya ini juga didapatkan dari banyak hal, mulai dari kebijakan negara yang ia tinggali hingga negara di Federasi Rusia.

Nama “Saha Mansion” sendiri terinspirasi dari Republik Sakha, sebuah negara di Federasi Rusia dengan suhu udara terendah mencapai -70 derajat Celcius.

Meski begitu, negara tersebut konon memiliki setengah persediaan berlian di seluruh dunia.

Novel ini bercerita tentang sebuah kota atau negara bernama Town yang memiliki 3 kelas masyarakat. Pertama, ada kelompok L yang merupakan warga resmi dengan status finansial tertentu. Kedua, ada kelompok L2 yang bukan merupakan penduduk resmi tetapi memiliki izin tinggal sementera.

Yang terakhir, ada kelompok Saha yang terdiri dari para imigran gelap, korban kekerasan, difabel, dan orang-orang dengan status finansial rendah. Mereka tidak diakui dan tinggal di sebuah Saha Mansion.

Baca juga: Novel KATA Karya Rintik Sedu Difilmkan, Sutradara: Semoga Pembacanya Tidak Kecewa

Latar Saha Mansion sendiri terinspirasi dari pemukiman kumuh di Hong Kong bernama Kowloon Walled City yang diruntuhkan pada tahun 1983. Selain itu, penggambaran Town juga hasil dari risetnya pada kota-kota pusat bisnis yang ada di Korea Selatan, seperti Geoje, Ulsan, dan Changwon.

Karakter dari penduduk Town juga hasil dari risetnya, salah satunya dari kejadian pandemi MERS dan H1N1. Karena risetnya mendalam, karakter yang dihasilkan pun kompleks dan kuat.

Sebelumnya, Cho Nam-Joo menuliskan novel “Kim Ji-Yeong, Born 1982” yang diadaptasi menjadi film. Novel tersebut juga sukses menjadi mega best seller dan telah diterjemahkan ke berbagai bahasa.

Penasaran bagaimana hasil novel dengan riset bertahun-tahun. Kamu bisa membeli novel “Saha Mansion” karya Cho Nam-Joo di website Gramedia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com