Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum
Dokter

Dokter, ahli nutrisi, magister filsafat, dan penulis buku.

Berkeluarga Tanpa Edukasi: Mimpi Ngeri Masalah Gizi

Kompas.com - 19/04/2021, 08:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Mewakili persepsi anak dengan cara pandang dewasa, sudah dikritisi banyak ahli gizi masyarakat dan pakar perilaku.

Salah satu publikasi Bristish Medical Journal yang ditulis oleh Russell dan kawan-kawan, membahas imbas pengalaman masa kanak-kanak dan kesehatan di masa dewasa, sehubungan dengan perilaku makan dan kesukaan.

Disebutkan asupan sayur dan buah harian sejak usia dini berkaitan dengan turunnya risiko penyakit tidak menular, sebaliknya istilah makanan ‘enak’ didapat karena pembiasaan dan pendidikan, karena mempunyai korelasi terhadap obesitas dan perilaku pola makan yang buruk.

Edukasi yang jauh dari cukup, membuat para orangtua baru terjebak dengan iklan dan iming-iming kepraktisan.

Baca juga: Bhineka Literasi Nutrisi Jadi Ancaman Integrasi

Betapa ngerinya tanah air yang kaya raya begini, lalu hasil bumi dan kekayaan lautnya hanya dikeruk industri menjadi makanan cepat saji dalam kemasan: produk ultra proses.

Sementara rakyatnya miskin literasi, bahkan gadis sekarang kebingungan bagaimana caranya memeras kelapa menjadi santan.

Dan akhirnya, memeras santan sendiri dianggap konyol, karena sudah ada yang instan di rak mini market, anti basi anti repot.

Negara maju semestinya maju di semua bidang. Termasuk nalar yang mumpuni untuk memelihara kehidupan dan kelanggengan keturunan.

Menjadi suatu kekonyolan tragis, jika orang di luar sana mampu membuat makanan tradisional kita dengan ahli dari bahan asli yang sehat, sementara rakyat kita lebih memilih kepraktisan produk kemasan dan menganggap mencampur produk di dapur sebagai memasak.

Kekuatan pentahelix yang digadang-gadang pemerintah sebagai pemutus lingkaran setan stunting, seharusnya saling terhubung dengan pengaruh dan kolaborasi yang sama kuat antara media, akademisi/profesi, masyarakat, pelaku usaha dan pemerintah itu sendiri.

Jika ada salah satu dari kelima kekuatan itu mendapat perlakuan ‘khusus’ dan kebebasan tanpa kendali bahkan ekspansi kepentingan, maka masyarakat akan menjadi korban.

Akibatnya bukan sekarang, tapi nanti sekian puluh tahun kemudian, dimana kita berada pada titik yang tak kenal kata berbalik.

Baca juga: Ketika Bukan Orang Kesehatan Bicara soal Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com