KOMPAS.com - Anak yang mulai tertarik pada lawan jenis alias jatuh cinta menandakan bahwa dia sedang memasuki masa transisi dari masa kanak-kanak menuju usia remaja.
Hal itu wajar terjadi pada setiap anak. Namun jika anak menjadi terobsesi dengan lawan jenis yang ditaksir, tentu kita sebagai orangtua dibuat pusing.
Baca juga: Jatuh Cinta dan Mencintai Itu Berbeda, Ini Penjelasannya
Apa yang dapat dilakukan orangtua saat anak jatuh cinta? Berikut kami rangkum ulasannya dari laman Moms.com.
1. Ketahui apakah anak jatuh cinta atau terobsesi
Ada perbedaan jelas antara jatuh cinta dan terobsesi. Ketika anak jatuh cinta, ia memiliki perasaan yang kuat namun masih dapat mengendalikan emosinya.
Di sisi lain, anak yang terobsesi pada lawan jenis bisa memperlihatkan perilaku yang tidak sehat.
Menurut Paired Life, obsesi dapat memicu rasa sakit dan penderitaan karena seseorang tidak bisa menjalin hubungan dengan orang yang diinginkan.
2. Membicarakan sosok yang sedang dipuja
Kita bisa meminta anak membicarakan sosok yang dipuja atau disukainya.
Agak sulit membuat anak terbuka dan ia bisa merasa malu, namun hal itu tetaplah penting untuk dibicarakan.
Dengarkan anak saat dia bercerita dan cobalah memahaminya. Biarkan anak mengungkapkan perasaannya dan mengatakan apa yang dia sukai dari orang tersebut.
Harap diingat, kebanyakan anak di usia remaja beranggapan orangtua tidak mengerti apa pun tentang cinta.
3. Jelaskan apa itu obsesi
Sangat penting untuk berbicara dengan anak tentang obsesi dan bahaya yang dapat ditimbulkan dari obsesi.
Berikan peringatan kepada anak bahwa terobsesi dengan seseorang bukanlah hal yang baik.
Baca juga: 8 Tanda Kamu Sedang Jatuh Cinta, Menurut Drakor True Beauty