Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa kita terapkan pada anak remaja untuk memulai meditasi:
- Mintalah anak memejamkan mata atau menatap wajahnya, dan memerhatikan pernapasannya.
- Kita bertujuan mencegah anak memikirkan sesuatu yang mengkhawatirkan. Karena itu, mintalah kepada anak untuk memerhatikan setiap napas yang masuk dan keluar.
- Tanyakan kepada anak bagaimana perasaan tubuh dan napas anak selama meditasi.
Jika anak sedang cemas, katakan pada anak bahwa itu hanyalah perasaan dan perasaan tersebut akan menghilang.
- Mengajak anak untuk memerhatikan bagian dada dan perut, bagaimana kedua bagian tersebut berkontraksi dan mengembang.
Anak juga bisa diminta untuk memerhatikan napasnya yang terasa di sekitar lubang hidung.
- Kemudian, cobalah meminta anak untuk bernapas tanpa mencoba mengubah ritme napasnya.
4. Meditasi bukan berarti menghentikan pikiran
Ketika kita bersepeda, kita tidak selalu memerhatikan bangunan atau toko yang kita lalui. Apa yang menjadi fokus utama adalah kita tetap berada di jalur yang aman saat bersepeda.
Baca juga: Pahami, 6 Manfaat Meditasi Berdasarkan Penjelasan Ilmiah
Hal yang sama juga berlaku untuk meditasi. Beberapa pemikiran akan menarik perhatian saat kita melakukan meditasi, sedangkan pemikiran lainnya tidak memengaruhi perhatian kita.
Pada anak remaja, jika ada suatu pemikiran yang terlintas ketika meditasi, mintalah anak untuk mengalihkan kembali fokusnya ke pernapasan.
5. Durasi meditasi yang dibutuhkan remaja
Anak remaja dapat memulai meditasi dengan menyisihkan waktu sekitar 4-5 menit, kemudian dikembangkan menjadi 15 menit selama satu kali sehari atau 4-5 kali dalam seminggu.
Apabila anak mampu melakukannya, maka meditasi akan mengubah otak anak dalam waktu sekitar tiga minggu.