KOMPAS.com - Guppy adalah salah satu ikan hias air tawar yang cocok untuk dipelihara oleh pemula.
Meski ikan ini mudah untuk dipelihara, beberapa orang menemukan ikan guppy miliknya mati tiba-tiba.
Hal ini dapat terjadi karena kebanyakan pemula tidak paham betul cara merawat ikan guppy.
Melansir berbagai sumber, berikut beberapa penyebab ikan guppy mati mendadak:
Ikan guppy memerlukan suhu air yang tepat untuk tetap hidup.
Idealnya, guppy memerlukan air dengan suhu antara 22 hingga 27 derajat Celcius.
Jika suhu air terlalu dingin, metabolisme tubuh guppy akan melambat. Hasilnya, ikan bisa menjadi lesu, kurang napsu makan, risiko konstipasi meningkat, dan sistem kekebalan tubuhnya melemah.
Sementara jika suhu air terlalu panas, ikan akan menjadi terlalu berenergi. Meski terdengar positif, namun kondisi ini justru bisa memberi tekanan terlalu besar pada tubuh ikan, yang pada akhirnya juga akan melemahkan sistem kekebalan tubuhnya.
Setelah mengetahui suhu air ideal untuk guppy, pastikan suhunya tidak turun terlalu cepat karena dapat membuat ikan guppy mati mendadak.
Hal itu bisa terjadi bahkan ketika penurunan suhu masih dalam batas normal.
Berinvestasi dengan pemanas berkualitas bisa menjadi cara untuk dapat memantau suhu air secara akurat.
Baca juga: 5 Alasan Ikan Guppy Peliharaan yang Sempurna, Pemula Wajib Tahu
Jika guppy dimasukkan ke akuarium yang belum didaur ulang sepenuhnya, maka ikan tersebut berisiko mengalami kematian tiba-tiba.
Sebab, di dalam akuarium yang belum sepenuhnya didaur ulang tidak akan ada bakteri untuk menangani bioload atau jumlah makhluk hidup yang berada di dalam akuarium.
Kondisi tersebut dapat membuat ikan guppy mati karena keracunan amonia.
Cara mengatasinya adalah menunggu lima hingga enam minggu hingga akuariun terdaur ulang sepenuhnya. Jangan tambah ikan apapun dulu ke dalamnya.