Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Ini Akibatnya Jika Handuk Mandi Jarang Dicuci

Kompas.com - 20/04/2021, 12:32 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Setiap hari, setidaknya kita mandi satu kali tergantung dari aktivitas dan cuaca.

Namun, mungkin tak banyak orang yang memedulikan seberapa sering handuk yang digunakannya dicuci.

Apa risiko jarang mencuci handuk terhadap kesehatan?

Melansir Healthline, handuk menyerap banyak air dan tetap lembap selama beberapa jam setelah kita mandi atau menggunakannya untuk mengeringkan bagian tubuh.

Kondisi ini membuat handuk menjadi tempat berkembang biak yang sempurna bagi kuman.

Kita memiliki 19 juta sel kulit dan 650 kelenjar keringat di setiap inci tubuh kita.

Demi menjaga kebersihan sel kulit dan kelenjar keringat tersebut kita perlu membersihkan handuk mandi secara rutin.

Cara terbaik untuk mencegah kuman berkembang biak di handuk mandi kita adalah membiarkannya kering sempurna setiap kali setelah digunakan dan mencucinya secara rutin.

Selain itu, sel-sel kulit mati juga terbentuk di 20 lapisan teratas kulit kita.

Beberapa dari sel ini terkelupas ketika kita mandi, tetapi sebagian lain akan berakhir di handuk mandi kita setiap hari.

Bayangkan betapa kotornya handuk kita jika jarang dicuci, kan?

Handuk yang terus digunakan dalam keadaan kotor dapat menyebarkan virus, jamur, dan bakteri.

Konsekuensi penggunannya termasuk kemungkinan kulit teriritasi dan penyebaran infeksi.

Baca juga: Dampak yang Terjadi Jika Hanya Sikat Gigi Sekali Sehari

Menggantung handuk mandi di tempat yang kering dan terkena angin sangat penting untuk mencegah kuman dan bakteri berkembang biak di permukaan handuk.UNSPLASH/THEBLOWUP Menggantung handuk mandi di tempat yang kering dan terkena angin sangat penting untuk mencegah kuman dan bakteri berkembang biak di permukaan handuk.

Seberapa sering handuk mandi perlu dicuci

The Cleaning Institute merekomendasikan agar handuk mandi dicuci setiap setelah tiga kali pemakaian.

Jika kita mandi setiap hari, artinya kita perlu mencuci handuk seminggu dua kali.

Mencuci handuk mandi secara rutin dapat menghilangkan kuman-kuman yang terakumulasi di permukaannya.

Sementara itu, laman hunker mengingatkan, jika kita mandi lebih dari satu kali dalam sehari, maka jumlah penggunaannya juga perlu dihitung.

Artinya, kita tetap disarankan mencuci setelah tiga kali pakai, bukan tiga hari.

Handuk mandi juga sebaiknya digunakan secara pribadi dan tidak berbagi dengan orang lain, terutama di musim penyakit seperti pandemi saat ini.

Kebiasaan ini dapat mengurangi kemungkinan penularan bakteri antar-anggota keluarga yang tinggal satu rumah.

Di antara waktu pakai, handuk sebaiknya digantung di tempat yang terkena angin sehingga bisa cepat kering.

Jangan pernah menumpuk handuk di lantai atau permukaan lain yang lembap karena akan menyebabkan pertumbuhan bakteri lebih cepat.

Namun, ada beberapa kondisi yang membuat handuk mandi perlu dicuci lebih sering, antara lain:

  • Semua handuk yang mengandung cairan tubuh harus dicuci setelah sekali penggunaan.
  • Handuk yang dikenakan setelah berolahraga juga harus langsung dicuci setelah satu kali pemakaian karena mernyerap keringat dan pada beberapa kondisi menjadi semakin lembap karena disimpan di dalam tas olahraga.
  • Handuk yang disimpan di kamar mandi. Sebab, handuk ini biasanya lembap dan tidak sepenuhnya kering setelah digunakan.
  • Jika memiliki masalah eksim atau kulit sensitif, cuci semua handuk setelah digunakan untuk mencegah iritasi lebih lanjut.

Baca juga: Serba-serbi Mencuci dan Merawat Handuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com