Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/04/2021, 13:33 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bahasa tubuh tidak menyiratkan pesan atau perasaan secara gamblang. Dengan kata lain, tidak ada makna yang pasti ketika seseorang memperlihatkan isyarat tertentu dari bahasa tubuhnya.

Namun, kita bisa memerhatikan bahasa tubuh seseorang untuk mengetahui apa yang dipikirkan dan dirasakan orang itu. Begitu pula sebaliknya.

Beberapa petunjuk berikut dapat digunakan seseorang untuk menyimpulkan perasaan yang kita alami.

1. Senyuman palsu

Psikolog ahli komunikasi nonverbal, Paul Ekman, membedakan antara senyum sebenarnya --yang disebut senyum Duchenne-- dan senyuman palsu.

Senyuman Duchenne menunjukkan kebahagiaan sejati, sedangkan senyuman palsu tidak.

Kita menggunakan senyuman palsu saat kita berusaha untuk terlihat senang atau terhibur, namun faktanya kita tidak merasa nyaman di dekat seseorang.

Baik senyum "asli" maupun senyum "palsu" memiliki ciri khas yang sama, yaitu sudut bibir yang mengarah ke atas.

Bedanya, dalam senyum Duchenne atau senyum asli, mata menyempit dan sudut luarnya berkerut layaknya bentuk kaki gagak.

Baca juga: Senyum Mampu Cerminkan Karakter Seseorang

2. Menenangkan diri

Saat kita cemas, stres, atau tidak nyaman, kita cenderung melakukan isyarat nonverbal untuk menenangkan diri, seperti mengusap tangan, memegang bagian tubuh, mengusap kaki, atau leher.

Ini adalah upaya kita untuk menenangkan kecemasan dengan menyentuh diri kita.

Ilustrasi stres dan gangguan kecemasantuaindeed Ilustrasi stres dan gangguan kecemasan
3. Postur tubuh

Saat kita merasa bangga dan percaya diri, kita akan menerapkan postur tubuh yang tegak. Sedangkan ketika kita sedih, kita mungkin membungkuk dengan kepala tertunduk.

Baca juga: Pahami, 8 Bahasa Tubuh Cerminan Perasaan Seseorang

4. Tatapan mata

Tatapan mata dapat memberi tahu orang lain sesuatu tentang minat kita terhadap mereka.

Misalnya, saat seseorang berbicara kepada kita, kita akan terlihat antusias jika menatap mata lawan bicara kita.

Sementara jika mata kita berpaling, artinya kita tidak tertarik dengan apa yang diobrolkan.

5. Reaksi yang kurang

Senyuman palsu adalah salah satu jenis shortfall signal atau reaksi yang menunjukkan kekurangan, di mana kita sebenarnya tidak antusias akan sesuatu.

Sementara jenis reaksi "shortfall" lainnya adalah ketika kita memerlihatkan sedikit kemarahan atau kemarahan palsu pada sesuatu yang dikatakan seseorang.

Biasanya, reaksi "shortfall" menunjukkan bahwa kita tidak terlalu terlibat dalam apa yang sedang terjadi.

Baca juga: 5 Bahasa Tubuh yang Cerminkan Komitmen dalam Hubungan Asmara

6. Pupil mata yang membesar

Pupil mata kita akan membesar ketika kita tertarik pada sesuatu atau seseorang.

Penyerang Juventus, Cristiano Ronaldo, menggaruk kepala pada final Coppa Italia kontra Napoli di Stadion Olimpico, Roma, pada Kamis (18/6/2020) dini hari WIB.AFP/FILIPPO MONTEFORTE Penyerang Juventus, Cristiano Ronaldo, menggaruk kepala pada final Coppa Italia kontra Napoli di Stadion Olimpico, Roma, pada Kamis (18/6/2020) dini hari WIB.
7. Perilaku nonverbal untuk menenangkan diri

Ketika kita tegang atau cemas, kita terlibat dalam perilaku nonverbal yang membantu kita mengatasi kecemasan, seperti menggaruk kepala, menggosok tangan, dan perilaku menenangkan diri lainnya.

Perilaku menenangkan diri semacam itu terkadang digunakan oleh petugas bea cukai atau aparat penegak hukum untuk mengetahui kegugupan seseorang yang mungkin melakukan penyelundupan atau tindakan kriminal.

8. Isyarat wajah

Biasanya, isyarat wajah kita bersifat lateral atau seimbang antara sisi kiri dan sisi kanan.

Contohnya, ketika kita tersenyum, maka kedua sudut mulut terangkat. Atau saat kaget dan terkejut, kedua mata kita akan terbuka lebar.

Sementara itu, isyarat wajah non-lateral biasanya digunakan untuk menyiratkan bahwa ada sesuatu yang janggal atau kita tidak senang, bingung, dan gelisah.

Salah satu contohnya yaitu mengangkat satu alis untuk menunjukkan kita tidak memercayai apa yang dikatakan orang lain.

Baca juga: 8 Bahasa Tubuh yang Bisa Menunjukan Mood dan Karakter Kita

9. Non-verbal leakage

Istilah non-verbal leakage mengacu pada perilaku non-verbal yang terjadi ketika seseorang mengungkapkan sesuatu, namun bahasa tubuh orang itu menyiratkan hal yang berbeda.

Sederhananya, dalam non-verbal leakage, kata-kata dan tindak-tanduk kita tidaklah sinkron.

Di saat kita berbohong, kita menatap mata orang lain agar terlihat percaya diri dan menghindari tanda-tanda bahwa kita gugup.

Namun, rasa tidak nyaman ketika berbohong akan terlihat di bagian tubuh yang sulit dikendalikan, seperti mengubah postur tubuh, menunjukkan perilaku menenangkan diri, nada suara yang bergetar, atau wajah memerah.

10. Sinyal keterikatan

Ini adalah isyarat nonverbal yang menunjukkan kepada orang lain bahwa kita cenderung "posesif" terhadap orang lain.

Misalnya, jika kita ingin menunjukkan hubungan dengan kekasih atau orang lain yang dekat pada kita, maka kita akan memegang tangan atau merangkul bahu kekasih.

Cara itu memperlihatkan kita terikat dengan orang lain.

Baca juga: Bahasa Tubuh yang Menunjukan Seseorang Membenci Kita...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com