Cobalah mengikuti petunjuk yang dituliskan di lowongan pekerjaan. Jangan mengirimkan lampiran atau menghubungi via telepon jika lowongan tersebut tidak "mengizinkan" kita untuk mengirimkan lampiran atau menelepon.
Intinya, bukan waktunya bagi kita untuk bertindak dengan cara kita. Tunjukkan bahwa kita mampu membaca dan mengikuti petunjuk yang ada di lowongan pekerjaan.
2. Tidak melamar pekerjaan yang di luar jangkauan kita
Jika kita baru lulus kuliah (fresh graduate), hindari melamar pekerjaan yang membutuhkan pengalaman sekitar 3-5 tahun.
Mengapa? Cara ini hanya akan merepotkan perekrut untuk memilih kandidat, dan kita pun tidak akan mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
3. Selalu membuat cover letter atau surat lamaran
Sekadar membuat resume tidak akan mewakili kita sebagai seorang profesional.
Gunakan bakat menulis dan keterampilan kita berkomunikasi untuk menggambarkan pengalaman yang paling relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
4. Membuat satu surat lamaran yang baik
Kita sebaiknya meluangkan waktu untuk menulis satu surat lamaran yang baik dan mampu menarik perhatian perekrut.
Langkah ini lebih berguna ketimbang mengirimkan puluhan surat lamaran yang isinya sama ke berbagai perusahaan.
Ingatlah, melakukan "spam" dengan surat lamaran dan resume yang isinya sama tidak membuka peluang kita untuk mendapatkan pekerjaan.
Baca juga: Kata-kata Terbaik dan Terburuk untuk Surat Lamaran
Apa yang terjadi justru perekrut tidak menganggap kita sebagai kandidat yang serius.
5. Menuliskan nama orang yang dituju pada surat lamaran
Hindari menulis kata-kata seperti "Yang terhormat" atau "SDM yang terhormat".
Jika kita mengetahui nama dari perekrut atau bagian personalia yang dituju, maka tuliskan namanya.
Jika kita tidak mengetahui nama perekrut, bisa menuliskan kata-kata "Kepada yang berkepentingan".
Apabila kita membuat surat lamaran dalam bahasa Inggris, kita dapat mencantumkan "To whom it may concern", di mana huruf T di depan menggunakan huruf besar.