Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/04/2021, 15:04 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyanyi Siti Nurhaliza melahirkan anak keduanya melalui program bayi tabung pada usia 42 tahun.

Usia tersebut bagi sebagian besar orang mungkin dirasa sudah terlalu tua untuk bereproduksi. Namun teknologi kesehatan saat ini memungkinnya, salah satunya dengan bayi tabung.

Prosedur fertilisasi in vitro (IVF) alias bayi tabung adalah metode reproduksi yang kerap dijadikan pilihan bagi pasangan dengan masalah kesuburan.

Selain itu, ini juga jadi opsi bagi pasangan usia lanjut untuk mendapatkan buah hati.

Proses ini dilakukan dengan mengambil sel telur matang dan dikumpulkan di ovarium untuk diambil ke laboratorium dan dibuahi sperma. Sel telur yang sukses dibuahi kemudian menjadi embrio dan dipindahkan ke rahim.

Prosesnya memakan waktu lama dan biaya yang cukup besar sehingga melelahkan bagi banyak pasangan. Selain itu, program bayi tabung juga tidak terjamin 100% sukses.

Baca juga: Penyebab Utama Kegagalan Program Bayi Tabung

Ada banyak faktor yang menentukan seperti usia, kondisi kesehatan dan kualitas sel telur.

Dikutip dari laman Infertile, wanita berusia di atas 40 tahun memiliki sangat sedikit sel telur.

Karena itu responnya bisa lebih rendah terhadap stimulasi ovarium konvensional sehingga tingkat kesuksesannya juga turun.

Hanya saja, masih memungkinkan bagi mereka untuk menjalani program bayi tabung dengan sel telurnya sendiri.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lembaga kesehatan di Amerika Serikat, menyebutkan usia bisa sangat menentukan kesuksesan program bayi tabung.

Lembaga ini melakukan riset tahun 2017 dengan menggunakan telur non-donor, per pengambilan telur dan bukan per siklus.

Hasilnya, persentase kelahiran hidup per pengambilan telur mencapai 26,7% untuk wanita usia 38 sampai 40 tahun.

Sedangkan wanita berusia 41 sampai 42 tahun hanya berpeluang sebesar 13,8% dan persentase wanita berusia 43 tahun ke atas hanya sebesar 4,2%.

Bisa dilihat jika menggunakan sel telur sendiri, tingkat keberhasilannya menurun dratis setelah usia 40 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com