Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi Frekuensi Keramas Berdasarkan Jenis Rambut

Kompas.com - 20/04/2021, 16:57 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Frekuensi orang mencuci rambut pada umumnya berbeda-beda, tergantung pada kebiasaan dan juga cuaca.  Suhu di sebagian besar wilayah Indonesia yang panas membuat rambut lebih mudah kotor karena keringat sehingga kebanyakan orang keramas setiap hari.

Walau tidak ada aturan baku tentang seberapa sering kita harus keramas, namun jenis rambut ternyata memengaruhi rekomendasi soal mencuci rambut.

Seperti halnya rekomendasi jenis sampo berbeda untuk kebutuhan masing-masing kulit kepala, demikian juga halnya dengan frekuensi keramas.

"Tidak ada satu aturan yang berlaku untuk semua. Rambut masing-masing orang bisa berbeda dan butuh perawatan yang berbeda pula," kata pakar rambut Erinn Courtney. 

Mencari jenis sampo yang tepat dan juga frekuensi keramas untuk masing-masing orang dibutuhkan trial and error. Intinya, memang perlu coba-coba.

Baca juga: Alasan Sampo Perlu Digunakan Dua Kali Saat Keramas

Courtney mengatakan, keramas sangat penting untuk mendukung pertumbuhan rambut. 

Jarang keramas membuat debu dan kotoran menumpuk di kulit kepala. Efeknya bukan cuma gatal, tapi juga rambut menjadi kering, bercabang di bagian ujung, dan rambut rontok.

Namun, jika kamu mencucinya terlalu sering, maka rambut akan mengering. Ini juga bisa dipengaruhi oleh jenis sampo yang digunakan.

"Mencuci rambut setiap hari dapat menyebabkan kekeringan dan kerusakan, tetapi umumnya tidak akan menyebabkan rambut rontok yang berlebihan," ujar Angela Styles, penata rambut di West Hollywood, California.

 

Keseimbangan adalah kata kuncinya. Selain itu, perhatikan juga jenis rambut kita.

Baca juga: Gray Blending, Tren Warna Rambut yang Mirip Uban

Berikut ini, panduan dari penata rambut profesional untuk rutinitas keramas terbaik berdasarkan jenis rambut:

1. Rambut berminyak

Sebaiknya cuci rambut setiap hari untuk mencegah penumpukan kotoran, kecuali kamu memiliki rambut yang sangat panjang atau sangat kasar atau keriting.

Ilustrasi keramas.SHUTTERSTOCK Ilustrasi keramas.

2. Rambut kering atau rusak

Meskipun tergantung pada tingkat kerusakan dan kekeringan, King merekomendasikan keramas setiap lima hingga tujuh hari sekali karena kamu mungkin perlu membiarkan minyak alami di kulit kepala.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com