KOMPAS.com - Stigma mengenai ayah yang "bertugas" mencari nafkah, dan ibu yang mengurus anak di rumah sudah ada sejak lama.
Juga, dalam hal kedekatan dengan orangtua, anak cenderung lebih dekat dengan ibu ketimbang ayahnya.
Padahal, di era modern seperti sekarang, ayah juga mengambil tanggung jawab yang besar dalam mengasuh anak.
"Zaman berubah, tapi posisi ayah pada umumnya salah kaprah, karena ayah selalu dihubungkan dengan masa lalu."
Begitu pandangan Prof Irwanto, PhD, psikolog dalam talkshow bertajuk "Ayah Hebat di Balik Ibu Tangguh" yang diadakan virtual pada Selasa (20/4/2021) malam.
Baca juga: Mengurai Tantangan bagi Ibu dan Ayah Selama Masa Pandemi
Menurut Irwanto, ayah sering kali diposisikan sebagai sosok yang "jaim", harus ditakuti, dan tidak gampang didekati oleh anak.
"Ayah ini juga selalu dianggap harus menjaga jarak dengan anak dan jaga gengsi, karena kalau tidak anaknya bakal kurang ajar."
"Sosok ayah ini dicitrakan dengan cara-cara yang merugikan, dan seorang ayah tidak sadar akan hal itu, sehingga ia tidak bisa menikmati posisinya sebagai ayah," kata dia.
Di dalam rumah tangga, Irwanto mengatakan perlunya setiap anggota keluarga untuk menyadari dua hal.
"Pertama, ayah itu juga manusia biasa. Dia punya kelemahan, bisa menangis, sedih, atau merasa frustasi," ungkap Irwanto.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.