KOMPAS.com - Jaeger-LeCoultre memberi sebutan Hybris Mechanica ke sejumlah jam tangan yang berbeda, dimulai dengan tiga jam tangan dengan mesin sangat rumit yang dijual sebagai satu set, seharga 2,5 juta dollar AS atau Rp 36 miliar, pada tahun 2009.
Selama beberapa tahun, nama Hybris Mechanica disematkan pada arloji yang dianggap mewakili puncak seni Jaeger-LeCoultre karena kerumitan pembuatannya.
Nah, pada acara Watches & Wonders 2021, nama tersebut kembali diberikan untuk Hybris Mechanica Calibre 185 Quadriptyque yang dikembangkan selama enam tahun.
Membuat jam tangan mekanik dengan banyak komplikasi bukanlah perkara mudah. Arloji yang sangat rumit bisa membuatnya menjadi terlalu besar.
Contoh paling ekstrim adalah jam saku Patek Philippe Calibre 89, yang diperkenalkan pada tahun 1989 sebagai jam tangan paling rumit di dunia, dengan 33 komplikasi.
Tapi beratnya yang 1,1 kilogram, dengan diameter 88,2 mm dan tebal 41,07 mm, membuatnya tidak praktis dibawa.
Sebaliknya, arloji Jaeger-LeCoultre hanya berukuran 51mm x 31mm x 15.15mm. Artinya, untuk jam tangan dengan kerumitan seperti ini, Hybris Mechanica Calibre 185 sangat bisa diterima dan nyaman dikenakan.
Baca juga: Jaeger-LeCoultre Kenalkan Jam Tangan yang Sangat Akurat
Reverso sendiri adalah jam tangan Jaeger-LeCoultre yang bagian depannya bisa dibalik, dan awalnya diciptakan agar permukaan jam tidak rusak bila terkena benturan saat dipakai bermain polo.
Baca juga: Yang Terbaru dari Jaeger-LeCoultre Reverso, Jam Tangan dengan Dua Muka
Namun fitur paling mengesankan adalah perpetual calendar (kalender abadi), dengan tanggal besar pada posisi jam 5, penunjuk hari dan bulan di tengah atas, penunjuk tahun kabisat pada pukul 2, serta indikator siang/malam pada pukul 10.
Perpetual calendar adalah mekanisme yang selalu menampilkan tanggal yang benar meskipun jumlah hari setiap bulan berbeda, termasuk perhitungan tahun kabisat, dengan jumlah hari 29 di bulan Februari setiap empat tahun.
Lalu pada pukul 7 kita bisa melihat gerakan flying tourbillon dengan sekrup berwarna biru dan indikator detik bergaya baling-baling.
Baca juga: Tourbillon, Temuan Ajaib pada Mesin Jam, Bagaimana Kisahnya?
Disebut demikian karena dalam sistem ini angka jam yang ditunjukkan dalam kotak berlatar biru akan meloncat setiap satu jam.
Sedangkan untuk mengetahui menit, kita bisa melihat panah merah yang bergerak menunjukkan angka.
Bagian terbesar muka ke-dua ini diisi komplikasi selanjutnya, yaitu minute repeater.
Adapun sebuah jam tangan disebut minute repeater jika bisa membunyikan lonceng sesuai pengaturan, apakah setiap jam, seperempat jam dan lainnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.