KOMPAS.com - Perjalanan berbisnis memang dipenuhi dengan inovasi dan keinginan untuk beradaptasi.
Hal ini rasanya begitu lekat dengan perjalanan brand lokal MADER.
Menurut Creative Director MADER Official, Melissa Ariviana Bermara, brand yang menyediakan beragam model alas kaki itu pada awalnya sempat menjual baju menyusui dan hamil, sebelum beralih ke produk alas kaki.
Itulah mengapa nama Mader dipilih, sebagai adaptasi dari kata "Mother" atau ibu.
Berdiri di 2015, Mader akhirnya berubah menjual produk alas kaki pada 2016.
Saat itu, Melissa mengakui, baju menyusui dan hamil memang kurang bagus secara bisnis.
"Kami akhirnya coba bikin sepasang footwear dan responsnya langsung oke banget. Dari situ baru fokus di footwear," kata Melissa kepada Kompas.com, belum lama ini.
Koleksi alas kaki Mader punya karakter festive yang cukup kental, dengan banyak menggunakan detil aksesori buatan tangan, seperti aplikasi bunga-bunga atau payet yang umumnya ditemukan pada koleksi eksklusif.
Baca juga: Koleksi Sandal dari Tiga Rumah Mode Ternama, Berapa Harganya?
Hal ini diciptakan dengan penggodokan yang matang pada proses pra-produksi, terutama dalam menemukan komposisi bahan dan kesesuaian yang nyaman di kaki.
"Kadang proses sampling bisa berkali-kali dan memakan waktu yang lama sampai final," tuturnya.
Adapun bahan yang paling sering digunakan adalah kulit dan bahan motif (print fabric).
Untuk kulit, kata Melissa, Mader tak hanya menggunakan kulit sintetis tetapi juga banyak menggunakan bahan kulit asli.
Baca juga: Fortuna Shoes, Sepatu Kulit Jahit Tangan Asal Bandung yang Mendunia
Jika melihat koleksi alas kaki Mader, kita akan menyadari bahwa banyak di antaranya punya model yang begitu unik.
Seperti sandal strap slingback, mules, hingga double buckle yang dipadukan dengan motif atau pengaplikasian aksesori yang tampak apik dan tak berlebihan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.