Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Jadi Tanda Bahaya, Jangan Anggap Sepele Nyeri Otot

Kompas.com - 21/04/2021, 16:00 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berolahraga terlalu keras dapat menyebabkan nyeri otot. Hal ini memang wajar terjadi, tapi juga bisa menjadi tanda bahaya.

Ketika tubuh melakukan aktivitas di luar kebiasaannya, maka ada "produk sampingan" dari penggunaan energi yakni asam laktat. Zat inilah yang menyebabkan nyeri otot.

"Asam laktat merupakan bahan kimia yang dapat menyebabkan rasa sakit," kata ahli fisioterapi George Kannankeril, MD.

Asam laktat biasanya menghilang dalam waktu satu jam setelah diproduksi tubuh. Tapi tak lantas membuat nyeri otot langsung hilang.

Baca juga: Nyeri Otot Setelah Divaksin Covid-19, Normalkah?

Malah bisa saja nyeri otot muncul terlambat, dan dapat bertahan selama 1-2 hari. Nyeri otot bisa dikatakan normal apabila diketahui penyebabnya, dan menghilang seiring waktu.

"Rasa sakit akan hilang setelah beberapa hari atau paling lama satu hingga dua minggu," kata Dr. Kannankeril.

Namun, jangan sepelekan nyeri otot yang berlangsung lebih dari dua minggu, dan terasa semakin menyakitkan hingga membuat tidak nyaman.

Terlebih jika nyeri otot itu membatasi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, terutama gerakan yang paling mudah.

"Ini semua adalah gejala yang seharusnya memberi menjadi tanda mengkhawatirkan. Buatlah janji dengan dokter jika kondisinya demikian," kata Dr. Kannankeril.

Nyeri otot berlebihan dapat menjadi tanda awal sejumlah masalah kesehatan. Berikut ulasannya :

1. Fibromyalgia

Fibromyalgia adalah kondisi reumatologi yang menyebabkan rasa sakit dan nyeri di seluruh tubuh.

Menurut American College of Rheumatology (ACR), fibromyalgia dapat menyebabkan masalah kelelahan dan tidur.

Selain itu, fibromyalgia mungkin juga menunjukkan situasi stres emosional yang terjadi sebelum timbulnya rasa sakit.

Baca juga: Tak Cuma Obesitas, Makanan Tinggi Lemak dan Gula Picu Nyeri Otot

"Fibromyalgia menyebabkan pola nyeri yang sangat spesifik. Termasuk di kedua sisi tubuh dan di atas serta di bawah pinggang,” kata Dr. Kannankeril.

2. Radang sendi

Nyeri otot juga bisa menjadi tanda terjadinya radang sendi. Fungsi sederhana otot adalah berkontraksi atau mengendurkan.

“Ketika ada rasa sakit di suatu area, otot secara otomatis akan berkontraksi sebagai tindakan perlindungan,” kata Dr. Kannankeril.

Misalnya jika terjadi radang sendi di bahu, maka ada kemungkinan mengalami kejang otot yang menyakitkan di bahu.

3. Infeksi

Ketika sudah mencoba pengobatan rumahan untuk meredakan nyeri otot tetapi tidak berhasil, maka ada kemungkinan terjadinya infeksi.

Terlebih lagi, jika area yang sakit menjadi merah atau meradang dan mengalami demam.

4. Penyakit lyme

Gigitan kutu berkaki hitam dapat menularkan bakteri borrelia burgdorferi. Bakteri ini sering menyebabkan ruam seperti bintik-bintik.

Namun ruam juga tidak selalu muncul. Jadi waspadai gejala awal lainnya yakni demam seperti flu, kelelahan, leher kaku, dan pegal-pegal.

Baca juga: Jangan Anggap Sepele Pegal dan Nyeri Otot Kala WFH

Berhati-hatilah jika gejala itu muncul setelah habis mengunjungi tempat-tempat yang mungkin dipenuhi kutu. Misalnya jalur pendakian atau perkemahan.

5. Rhabdomyolysis

Olahraga ekstrem seperti CrossFit dapat berbahaya jika dilakukan secara berlebihan dan menyebabkan rhabdomyolysis.

Rhabdomyolysis adalah suatu kondisi di mana jaringan otot rusak dan melepaskan protein yang disebut mioglobin ke dalam aliran darah.

Kemungkinan hal ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Jika otot terasa kaku dan nyeri disertai dengan kelemahan, nyeri tekan, dan urin berwarna gelap, hubungi dokter secepatnya atau dapatkan perawatan darurat.

Baca juga: Persingkat Nyeri Otot, Lakukan Ini Usai Olahraga Berat

6. Peradangan

Nyeri otot berlebih yang terjadi di atas usia 65 tahun bisa saja tanda terjadinya peradangan seperti polymyalgia rheumatica (PMR).

PMR melibatkan rasa sakit dan kekakuan di lengan atas, leher, punggung bawah, serta paha. Gejala dapat muncul dalam semalam dan membuat gerak lansia menjadi terbatas.

Penyebab PMR tidak diketahui secara pasti dan sulit didiagnosis.

7. Flu

Salah satu tanda terserang flu adalah tubuh terasa pegal atau nyeri otot.

Ada pula tanda lain yang menyertai seperti demam mendadak, menggigil dan berkeringat, sakit kepala, kelelahan, mampet, serta sakit tenggorokan.

Saat flu, protein inflamasi yang disebut sitokin memecah protein otot dan menyebabkan nyeri.

8. Efek samping pengobatan

Ada obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan nyeri otot. Konsultasikan hal ini kepada dokter agar bisa dibuatkan resep baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com