Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2021, 16:07 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Moms

KOMPAS.com - Mengajarkan anak untuk menjadi patuh memiliki banyak manfaat bagi orangtua. Karena anak yang patuh akan menunjukkan rasa hormat serta mau mendengarkan orangtua.

Anak yang patuh bukan berarti kita bisa memaksanya melakukan sesuatu semau orangtua.

Belajar kepatuhan sejak kecil akan terbawa sampai usianya dewasa, sehingga ia tidak menemui masalah ketika dewasa nantinya.

Sebagai orangtua, kita memiliki kendali atas anak dan terkadang anak harus patuh sepenuhnya.

Anak-anak cenderung akan menolak perintah dari orangtua dan melakukan apa yang diinginkan, maka tugas orangtua adalah menanamkan dan mengajarkan kepatuhan pada anak.

Baca juga: 7 Keuntungan Hidup Disiplin dan Teratur

Orangtua yang menerapkan gaya pengasuhan otoriter (authoritarian parenting) biasanya mengharapkan anak untuk lebih patuh daripada orangtua yang tidak menerapkan pola asuh tersebut.

Ada alasan

Menurut Very Well Family, orangtua yang mengharapkan anak patuh cenderung mendominasi anak dan tidak tertarik pada pendapat anak.

Namun faktanya tidak seperti itu. Kita bisa membuat anak menurut dengan mengingatkan anak untuk melakukan tugasnya dan anak tidak membantah.

Sederhananya, aturan dibuat karena suatu alasan dan harus diikuti. Hanya saja perilaku yang baik dan kepatuhan perlu diajarkan kepada anak agar ia belajar untuk mendengarkan.

Baca juga: Anak Tidak Mendengarkan Orangtua, Coba Cara Ini

Orangtua hadir bukan untuk sekadar teman bagi anak, melainkan juga mengajarkan anak cara menjadi orang dewasa yang mandiri dan kompeten.

Mematuhi peraturan di rumah dan melakukan apa yang diperintahkan orangtuanya adalah cara anak untuk menunjukkan rasa hormat kepada kita. Ini juga akan tercermin dalam hubungan dengan mereka di kemudian hari.

Saling menghormati

Hubungan orangtua dan anak berakar pada rasa saling menghormati. Jika anak tidak menghormati kita, maka anak tidak akan menurut.

Supaya anak patuh dan hormat pada kita, kita membutuhkan banyak kesabaran dan komitmen.

Cara kita berbicara dan menjadi orangtua sangat berarti. Anak tidak akan mendengarkan dan menurut jika orangtua berbicara dengan nada keras atau berteriak.

Misalnya, jangan meminta anak untuk melakukan sesuatu, namun katakan bahwa anak akan melakukan apa pun yang diminta orangtua dan tidak memberi pilihan alternatif.

Cobalah bersikap baik dan ramah saat meminta anak melakukan sesuatu. Jika perlu, bimbing anak dalam mengerjakan tugas yang kita berikan.

Baca juga: 3 Cara Menghadapi Anak Berkepribadian Tertutup, Orangtua Harus Tahu

Kepatuhan beda tipis dengan dominasi

Tindakan mematuhi sudah lama digunakan untuk mengungguli kelompok yang lebih lemah dengan konsekuensi negatif.

Psychology Today menggali sisi lain dari kepatuhan, dan bagaimana dikuasai oleh figur yang otoriter dapat menyebabkan pelecehan.

Itulah mengapa, ada garis tipis antara dominasi penuh dan kepatuhan dengan rasa hormat.

Kepatuhan adalah keterampilan yang bisa dikembangkan seumur hidup. Sebagai orang dewasa kita pun harus mematuhi berbagai aturan, baik itu secara hukum atau aturan di kantor.



Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Moms
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com