Media sosial sebaiknya dapat menjadi wadah proses dialog yang sehat dalam berkomunikasi agar terwujud harmonisasi, memberikan ruang untuk meningkatkan kesejahteraan sebuah komunitas sekaligus menjadi platform diseminasi gagasan secara rasional dan menyejukkan.
Contohlah seorang Kartini yang mampu menuangkan tulisan dengan penggunaan bahasa yang santun dan beretika untuk memberi pengaruh besar dan positif bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Patutlah kita menirunya, terutama saat menuangkan tulisan untuk berkomunikasi di media sosial.
Pada prinsipnya, praktik berkomunikasi di ruang publik dibutuhkan kemampuan pengendalian diri, kedewasaan dalam bersikap, serta tanggung jawab atas setiap ucapan yang hendak atau sedang disampaikan karena rekam jejak para pengguna media sosial, baik itu positif atau negatif tidak akan pernah hilang.
Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, tularkan seluas-luasnya komunikasi yang sehat agar menjadikan masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang sopan.
Jokowi berpesan dalam acara dialog Presiden bersama Konten Creator XYZ 2018 di Istana Bogor, "Media yang kita pakai, isilah dengan optimisme. Jangan isi yang hoaks, fitnah, atau saling mencemooh. Itu harus ditinggalkan untuk melompat ke arah yang lebih baik."
Dra Paula Tjatoerwidya Anggarina, MM
Kepala Humas Untar dan Dosen FEB
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.