KOMPAS.com - Kista bisa muncul di setiap organ tubuh, mulai dari otak, hati, ginjal, indung telur, dan lainnya.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, konsultan onkologi, dr M Yusuf, SpOG (K), Onk menjelaskan, kista adalah timbunan cairan pada satu organ di tubuh.
Semakin lama, cairan ini bisa semakin bertambah.
Pada sistem reproduksi, kata Yusuf, kista paling banyak terjadi di indung telur atau dinamakan kista ovarium.
Tak semua kista berbahaya. Yusuf menjelaskan, wanita perlu khawatir jika muncul kista abnormal karena dapat memicu pertumbuhan sel-sel kanker.
"Itu dikatakan kista cokelat. Dengan adanya kista cokelat, nyeri adalah masalah utama yang dirasakan pasien selain masalah gangguan kesuburan," ujar Yusuf dalam sebuah webinar bertajuk "Wanita Perlu Waspada Kista Ovarium", Kamis (22/4/2021).
"Yang lainnya murni karena peradangan atau secara genetik memiliki potensi mengalami mutasi di dalam sel indung telurnya maka akan memicu pertumbuhan sel kanker apabila ini muncul."
Baca juga: Diderita Rachel Goddard, Kenali Miom dan Kista pada Rahim
Yusuf menyebut, di Amerika Serikat, muncul sebanyak 239.000 kasus kanker indung telur setiap tahunnya. Kematian yang ditimbulkan dari jumah tersebut mencapai 152.000 atau lebih dari 50 persennya.
Hal ini diakibatkan penemuan sel kanker yang sudah terlambat atau sudah pada stadium lanjut.
"Sudah banyak penyebaran untuk organ-organ di perutnya. Berdasarkan ini, saya mengajak semua untuk lebih peduli terhadap kista ovarium," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.