Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2021, 14:36 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Namun, setelah membeli jam tangan mekanis, bukan berarti kita tidak mengeluarkan biaya lagi. Sebab, jam tangan itu membutuhkan perawatan.

Pihak pabrikan jam menganjurkan agar setiap pengguna membawa jam tangan mekanis untuk diservis setiap 3-5 tahun sekali, dengan membongkar atau meminyaki jam.

Tujuannya, agar jam tangan yang kita miliki tetap bisa berfungsi dengan baik.

Biaya servis untuk jam tangan mekanis tidak murah, sekitar 250-1.000 pound atau lebih kurang Rp 5 juta-Rp 20 juta.

Dengan biaya sebesar itu, kita mungkin dapat membeli 4-5 jam tangan kuarsa yang lumayan apik.

Tapi itulah "risiko" yang harus dipertimbangkan jika kita ingin memiliki jam tangan mekanis. Semakin rumit jam tangan tersebut, maka biaya perbaikannya juga semakin besar.

Baca juga: Simfoni Mekanis Indah dalam Jam Tangan Sangat Terbatas dari Bvlgari

4. Material

Sejak beberapa dekade terakhir, industri jam tangan kerap menggunakan material mewah pada jam, seperti di bagian tali atau bezel.

Bahan seperti titanium, keramik, safir, emas, dan campuran beberapa material membuat jam tangan mekanis menjadi ringan, kuat, dan tahan gores.

Harga jam tangan yang menggunakan material titanium atau keramik memang lebih mahal, namun material itu bisa meminimalkan kerusakan pada jam, terlebih lagi jika adalah orang yang terbiasa melakukan pekerjaan berat.

Tapi sekali lagi, material ini umumnya digunakan untuk mendapatkan kemewahan, bukan semata-mata tahan banting.

Faktanya, beberapa merek jam yang menggunakan bahan plastik bisa dibilang lebih tangguh dibanding emas misalnya.

Baca juga: Magic Gold, Jam Tangan Berbahan Campuran Emas dan Keramik dari Hublot

5. Movement atau mesin

Seperti dijelaskan di awal, movement atau mesin jam tangan mekanis terbagi menjadi dua tipe, yaitu manual dan otomatis.

Untuk yang tipe manual, crown atau kenop jam harus diputar setiap hari agar waktu bisa berjalan.

Sementara untuk tipe otomatis, waktunya akan terus berjalan selama kita mengenakan jam tangan itu di pergelangan tangan.

Ada pabrikan yang membuat mesin jam sendiri, dan tidak sedikit pula yang membeli mesin jam dari perusahaan tertentu untuk kemudian disematkan ke dalam produk.

Baca juga: Tourbillon, Temuan Ajaib pada Mesin Jam, Bagaimana Kisahnya?

6. Model

Salah satu pertimbangan utama saat memilih jam tangan, tentu saja melihat modelnya bagus atau tidak.

Kerumitan movement atau mesin jam memang memengaruhi seberapa besar orang menginginkan sebuah jam tangan, tapi yang paling utama adalah tampilannya.

Jika kita memiliki jam tangan mekanis, maka model jam tersebut haruslah cocok dengan outfit atau setelan yang kita kenakan sehari-hari.

Dress watch atau jam tangan formal --misalnya, bisa dipakai saat menghadiri pesta atau acara yang sifatnya resmi, tapi kurang cocok untuk acara yang lebih santai atau kasual.

Sementara itu, jam tangan dengan model yang terlalu "macho" juga kurang pas dikenakan oleh pria yang sehari-harinya hanya duduk di meja kerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com