Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelelahan Perempuan "Multitasking", Ini Cara Mengatasinya

Kompas.com - 23/04/2021, 16:10 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perempuan terutama ibu rumah tangga sering kali dianggap sebagai sosok yang multitasking alias mampu mengerjakan banyak hal dalam satu waktu.

Tak jarang hal itu membuat perempuan dipandang hebat. Tapi sebenarnya, di balik kemampuan tersebut, perempuan lebih mungkin mengalami kelelahan.

Psikolog kesehatan klinis Amy Sullivan, PsyD menjelaskan, perempuan berisiko tinggi mengalami kelelahan karena multitasking.

Baca juga: 7 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Wanita

"Perempuan mengalami tingkat stres dan kecemasan yang lebih tinggi dibanding laki-laki dalam pengambilan keputusan sehari-hari," kata Dr. Sullivan.

Laki-laki cenderung mengambil keputusan berdasarkan fakta dan mengabaikan emosi.

Sedangkan perempuan biasanya membuat keputusan berdasarkan fakta, tapi juga emosi.

Perempuan sering kali menjadi korban emosional dan kondisinya semakin parah karena ingin mencoba menyeimbangkan posisinya.

Contoh, ingin sukses di tempat kerja tapi juga berusaha merawat anaknya di rumah seoptimal mungkin. Belum lagi pekerjaan rumah yang harus dilakukan.

Baca juga: Multitasking Ternyata Malah Bikin Kinerja Turun

"Kadang perempuan diliputi rasa bersalah karena tidak melakukannya dengan sempurna."

"Ini menyebabkan perempuan lebih sering mengalami kelelahan daripada laki-laki,” kata Dr. Sullivan.

Cara mengatasi

Untuk mengatasi kelelahan, perempuan perlu melakukan sejumlah cara. Berikut ulasannya.

1. Kesadaran

"Jika perempuan menyadari dirinya mengalami kelelahan, maka perlu menemukan cara untuk mengelolanya,” kata Dr. Sullivan.

Hindari media sosial. Menjelajah media sosial malah bisa membuat perempuan tertekan, terlebih jika membandingkan dirinya dengan orang lain.

2. Lepaskan predikat

Perempuan juga perlu melepaskan predikat "pribadi yang hebat".

Mungkin perempuan bisa menonjol di beberapa bidang kehidupan, tetapi ingatlah tidak semua hal bisa dikuasai.

Jangan merasa bersalah apabila tidak mampu melakukan sesuatu seperti perempuan lain.

"Pada kenyataannya, perempuan hanya perlu melakukan apa yang benar untuk dirinya dan keluarganya," kata Dr. Sullivan.

3. Bernapas dan bergerak

Tekanan terus-menerus untuk melakukan berbagai hal membuat perempuan menghasilkan hormon stres berlebih (kortisol).

Baca juga: Inilah 5 Alasan Perempuan Lebih Suka Menjomblo

Kortisol dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kemampuan memori yang menurun, perubahan suasana hati, dan penambahan berat badan.

Bentuklah diri dan lawan efek kortisol dengan cara menarik napas dalam-dalam sepanjang hari.

Jangan lupa sisihkan waktu untuk pergi ke gym atau olahraga lain.

4. Belajar untuk menerima kekacauan

Media sosial dapat memberi gagasan pada perempuan bahwa rumah harus rapi. Tapi terkadang, perempuan harus menerima rumahnya bisa saja berantakan.

5. Dapatkan bantuan

Ada banyak alasan yang membuat sebagian perempuam sulit meminta bantuan padahal dirinya sudah kewalahan.

Salah satu penyebabnya karena pola pikir generasi sebelumnya dan norma sosial yang tidak seimbang.

Beberapa perempuan mungkin berpikir tidak ada yang bisa melakukan hal-hal tertentu sebaik dirinya. Jadi mereka memilih menolak bantuan.

Bagi mereka, melakukannya seorang diri merupakan cara untuk mempertahankan kendali. Padahal bantuan saat perempuan sedang stres sangatlah penting.

“Mencoba melakukan segala sesuatu sepanjang waktu menyebabkan ketidakseimbangan dan dapat merusak emosi,” kata Dr. Sullivan.

Bila hal itu berlangsung cukup lama, maka dapat menyebabkan kelelahan.

Baca juga: Waspadai Kelelahan Digital Selama Pandemi

Bantuan

Dalam hal mendapatkan bantuan, perempuan perlu memulihkan keseimbangan dan menjauhkan rasa lelah yang menyebabkan kejenuhan.

Berikut beberapa cara yang perlu diterapkan untuk menerima bantuan.

1. Berani katakan tidak

Mengiyakan permintaan banyak orang dan mengatakan tidak pada diri sendiri membuat perempuan mengalami kelelahan.

Belajarlah untuk mengevaluasi kembali tanggung jawab yang ada. Lepaskan sesuatu yang mungkin tidak bisa dikendalikan atau dilakukan.

2. Luangkan waktu untuk diri sendiri

Banyak perempuan yang tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri karena merasa bertanggung jawab atas banyak hal. Terutama pada keluarga dan anaknya.

Hal itulah yang membuat perempuan menjadikan dirinya sendiri sebagai prioritas terakhir, dan tak jarang mengalami stres karena merasa terabaikan.

Jadi sisihkanlah waktu untuk mengurus diri sendiri agar masalahnya tidak semakin parah.

3. Hubungi orang lain

Jangan sungkan untuk meminta bantuan ke orang lain termasuk keluarga. Terlebih kadang diri sendiri tidak bisa mengenali tanda-tanda kelelahan.

Ajak anak untuk membantu pekerjaan rumah dan menugaskan pasangan melakukan hal lain.

Angkat beban dari pundak dan bagi tugas.

Baca juga: Kenali Ciri-ciri Mertua Toksik

Jika tidak tahu harus mulai dari mana, pertimbangkan untuk bertemu dengan seorang profesional. Seorang psikolog atau pekerja sosial dapat membantu mengatasi kelelahan.

Para profesional juga dapat lebih mudah mengenali tanda-tanda stres pada perempuan dan memandu untuk memulihkan diri dari kelelahan.

Penting juga untuk mengembangkan dan memelihara hubungan yang bermakna dengan keluarga atau teman.

Tetapi, jangan hanya mengembangkan interaksi di media sosial. Luangkan waktu untuk interaksi tatap muka yang berkualitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com