KOMPAS.com - Asam lambung naik atau refluks asam lambung adalah penyakit umum yang dialami banyak orang karena berbagai alasan yang pemicu.
Satu yang sama adalah, kondisi ini menyebabkan rasa yang sangat tidak nyaman, misalnya gejala heartburn atau sensasi panas di dada.
Asam lambung naik terjadi ketika klep di ujung kerongkongan yang seharusnya menutup saat makanan masuk tidak bekerja optimal, sehingga asam lambung akan mengalir kembali ke mulut dan tenggorokan.
Jika kondisi sering terjadi, setidaknya satu atau dua minggu sekali, dan kondisinya lebih parah, kita mungkin sudah mengalami Gastroesophageal Reflux Disease (Gerd).
Selain heartburn, ada pula beberapa gejala asam lambung naik yang perlu diwaspadai.
Baca juga: Waspadai, Gejala Asam Lambung Naik Tak Cuma Heartburn
Pemeriksaan dokter dan pengobatan dapat membantu mengatasi masalah ini. Namun, pengobatan juga perlu disertai perubahan gaya hidup untuk mengatasi asam lambung naik, di antaranya:
Menurut WebMD, mengonsumsi makanan setidaknya dua atau tiga jam sebelum tidur akan memberikan waktu makanan untuk dicerna dengan baik dan keluar dari perut.
Dengan begitu, tingkat keasaman juga akan menurun sebelum kita berada di posisi berbaring, di mana heartburn lebih mungkin terjadi.
Baca juga: Awas, Ini Bahayanya Jika Sering Rebahan Setelah Makan
Pada penderita asam lambung, klep yang berada di ujung kerongkongan sering kali longgar atau tidak bisa tertutup dengan sempurna, menyebabkan asam lambung dapat mengalir kembali ke mulut dan tenggorokan.
Oleh karena itu, biasakan tidak makan berlebihan.
Makanlah dalam porsi yang lebih kecil dan lebih sering, misalnya empat atau lima kali sehari, daripada satu kali makan besar.
Makanan yang sudah dikunyah dengan baik akan mempermudah proses pencernaan.
Jadi, sebaiknya makan secara perlahan dan kunyah makanan dengan sempurna. Ini akan memberikan kesempatan pada enzim yang ada di air liur untuk bercampur dengan makanan sehingga makkanan lebih mudah dicerna.
Memotong makanan kecil-kecil juga bisa membantu makanan lebih mudah dicerna.
Heartburn adalah gejala asam lambung naik yang paling umum terjadi.
Untuk menghindarinya, hindari makanan pemicu heartburn seperti bawang, cokelat, minuman dengan kafein, buah-buahan atau jus sitrus, tomat, serta makanan tinggi lemak dan makanan pedas.
Mencatat asupan makanan juga bisa membantu mengenali makanan mana yang secara khusus memicu heartburn yang kita alami.
Baca juga: 5 Jenis Makanan Berbuka Puasa yang Harus Dihindari Penderita Gerd
Menurunkan berat badan atau menjaga berat badan tetap ideal bisa menjadi salah satu cara mencegah asam lambung naik.
Menurut Mayo Clinic, kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan dan dorongan lebih ke bagian perut, yang pada akhirnya juga dapat memicu asam lambung naik ke kerongkongan.
Nikotin dalam rokok bisa melemahkan otot klep di bagian bawah kerongkongan.
Jika klep tersebut dapat tertutup dengan baik, kita dapat mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
Jika gejala heartburn kerap terjadi ketika tidur, cobalah meletakkan balok kayu atau benda lain di bawah kaki tempat tidur sehingga bagian ujung kepala dapat sedikit terangkat 15-22 cm.
Jika hal itu sulit dilakukan, cobalah menyelipkan ganjalan di bawah tempat tidur untuk mengangkat tubuh dari pinggang ke atas.
Tak perlu mengangkat kepala dengan bantal karena tidak cukup efektif mencegah gejala asam lambung naik.
Usahakan menghindari pakaian ketat, terutama ketat pada bagian lambung dan ulu hati.
Jika mengenakan ikat pinggang, misalnya, usahakan melonggarkannya ketika makan untuk memastikan tidak ada penghalang bagi makanan untuk turun ke lambung.
Jika kerap mengalami heartburn namun tidak mengetahui pemicunya, usahakan membuat catatan tersendiri.
Mencatat kapan gejala asam lambung naik muncul dapat membantu kita mengenali pemicunya dan mengatasi asam lambung naik di lain waktu.