Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuma 2 Suplemen yang Bisa Bikin Sehat dan Hidup Lebih Lama, Apa Itu?

Kompas.com - 25/04/2021, 22:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada tahun 2019, American Osteopathic Association melakukan jajak pendapat. Dari sana terungkap, 86 persen orang di Amerika Serikat (AS) mengonsumsi vitamin atau suplemen makanan setiap hari.

Bahkan, pada masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, konsumsi suplemen sebagai asupan rutin harian kian meningkat.

Kendati demikian, baru-baru ini meta-analisis Johns Hopkins melihat studi terhadap 16 vitamin.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Asam Folat Tinggi

Dari penelitian itu ditemukan, hanya ada dua suplemen yang benar-benar berfungsi untuk membantu manusia tetap sehat, serta hidup lebih lama.

Suplemen asam folat dan omega 3

Analisis studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine mengamati 277 uji klinis dengan 24 jenis intervensi.

Hasilnya, sebagian besar suplemen tidak berpengaruh dalam meningkatkan kesehatan pada kebanyakan orang.

Penulis utama analisis dan asisten profesor kedokteran di West Virginia University, Safi U. Khan, MD memberi penjelasannya.

Dia menyebut, beberapa multivitamin tidak memiliki efek terukur pada kelangsungan hidup atau pengurangan risiko penyakit kardiovaskular.

Namun, para peneliti Johns Hopkins Medicine menemukan, hanya ada dua suplemen saja yang dapat meningkatkan kesehatan jantung.

Baca juga: Mengenal Manfaat Omega-3 untuk Anak

Dua suplemen itu adalah asam folat (folic acid) dan asam lemak omega 3.

Asam folat mampu mengurangi risiko stroke.

Para peneliti di Johns Hopkins menganalisis data dari 25 penelitian pada 25.580 orang dengan kondisi tubuh yang sehat.

Kemudian, mereka melihat suplemen asam folat dapat menurunkan risiko penyakit stroke sebesar 20 persen.

Medical News Today mencatat, asam folat —lebih dikenal sebagai vitamin B9— membantu produksi sel darah merah baru yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Dalam bentuk aslinya, folat juga ditemukan dalam biji-bijian, sayuran berdaun gelap, kacang tanah, dan kacang-kacangan.

Omega 3 dapat menurunkan risiko serangan jantung

Para peneliti Johns Hopkins menganalisis omega-3 dalam 41 penelitian yang melibatkan 134.032 peserta.

Temuan dari penelitian tersebut menunjukkan, suplemen asam lemak omega 3 dapat menurunkan risiko serangan jantung sebanyak delapan persen.

Selain itu, juga terpantau penurunan sebesar tujuh persen pada penyakit jantung koroner.

Asam lemak omega 3 turut meminimalkan peradangan dalam tubuh, mengurangi risiko penyakit jantung, dan stroke.

Baca juga: Waspadai, Pasien Covid-19 Berisiko Lebih Tinggi Terserang Stroke

The Mayo Clinic menjelaskan, asam lemak omega 3 memiliki kemampuan untuk menurunkan tekanan darah, dan menurunkan trigliserida.

Kandungan yang sama juga bermanfaat untuk mengurangi pembekuan darah, dan membuat detak jantung lebih teratur.

Banyak suplemen populer tidak efektif

Berdasarkan analisis dari Johns Hopkins dikatakan, beberapa suplemen yang populer justru tidak efektif dalam menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan kualitas hidup.

"Multivitamin seperti selenium, vitamin A, vitamin B6, vitamin C, vitamin E, vitamin D, kalsium, dan zat besi tidak menunjukkan hubungan dengan penurunan risiko kematian, dan  peningkatan kesehatan jantung," kata dia.

Bahkan, analisis tersebut mengungkap, mengonsumsi kalsium dan vitamin D secara bersamaan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke hingga 17 persen.

Nutrisi utama dari makanan

Akhirnya, para peneliti Johns Hopkins mengingatkan kita untuk mendengarkan rekomendasi dokter, dan mencoba mendapatkan nutrisi dari makanan.

Baca juga: Jaga Daya Tahan Tubuh Saat Puasa Lewat Nutrisi

"Suplemen yang selama ini terus dicari oleh orang-orang bukanlah obat yang mujarab."

Demikian dikatakan Erin D. Michos, MD, profesor kedokteran di Johns Hopkins University School of Medicine.

"Kita harus fokus untuk mendapatkan nutrisi dari pola makan yang menyehatkan jantung."

"Sebab, data menunjukkan, mayoritas orang dewasa yang sehat tidak perlu mengonsumsi suplemen," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com