Sebuah penelitian menyebutkan, diet keto bisa mengendalikan kejang pada beberapa anak yang menderita epilepsi.
Namun, untuk menerapkan diet keto, kondisi anak harus dipantau oleh ahli di bidang kesehatan.
Baca juga: Awas, Screen Time Bisa Pengaruhi Kebiasaan Makan Anak
3. Anak yang alami obesitas akibat pandemi
Pandemi memicu obesitas, karena kita tidak kurang beraktivitas fisik dan cenderung mengonsumsi camilan atau makanan tidak sehat. Hal yang sama juga dialami oleh anak.
Perbaikan indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) sangat penting bagi anak yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Tetapi anak tidak memerlukan diet yang membatasi asupan kalori untuk mencapai penurunan berat badan, karena anak bisa membakar energi lebih cepat dan mencapai indeks massa tubuh yang lebih baik seiring pertumbuhannya.
Jika seorang anak atau remaja perlu membatasi asupan makanannya, ahli diet atau dokter harus mengawasi dan mengelola proses tersebut agar kondisi anak tetap aman.
Rencana penurunan berat badan pada anak harus disesuaikan dengan kebutuhannya.
Baca juga: Cegah Kegemukan, Anak Perlu Aktivitas Fisik Selama di Rumah
4. Setop kebiasaan buruk yang memicu kenaikan berat badan
Nowacki menyarankan kita untuk menghentikan kebiasaan buruk yang menyebabkan penambahan berat badan dengan melakukan hal berikut:
- Tidak terlalu sering membeli camilan
Makanan di restoran cepat saji dan rumah makan berkontribusi pada peningkatan lemak, kalori, dan gula pada anak.
"Orangtua harus berhenti dan memastikan bahwa apa yang mereka anggap sebagai kesenangan sesekali bukanlah sesuatu yang mereka beli secara teratur."
Baca juga: 5 Makanan Rendah Kalori yang Mengenyangkan, Cocok untuk Diet Sehat
- Lebih banyak bergerak
Jika seorang anak kurang aktif dan menikmati camilan yang minim nutrisi, anak bisa berakhir dengan ketidakseimbangan kalori yang sangat besar.