Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 50.000 Orang Hadiri Konser Bebas Masker di Selandia Baru

Kompas.com - 27/04/2021, 16:21 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selandia Baru mencatatkan capaian tersendiri di masa pandemi ini dengan menyelenggarakan konser bebas masker dan tanpa pembatasan sosial.

Lebuh dari 50.000 orang menghadiri konsep grup musik Six60 di Eden Park, di Kota Auckland. Tidak ada keharusan menggunakan masker untuk mencegah penyebaran virus yang bisa mengganggu kenyamanan. 

Selain itu, acara ini juga tidak menetapkan pembatasan sosial, dibuktikan dengan ribuan orang yang berdesakan di venue tersebut.

Pengunjung bebas berhimpitan dan menikmati acara yang juga diramaikan dengan pertunjungan kembang api ini.

Baca juga: Konser di Eropa Batal Imbas Pandemi, Marsya VoB Mengaku Sempat Down dan Emosian

Dikutip dari laman Bloomberg, penyelenggara menyebutkan konser musik ini menjadi pertunjukkan live terbesar sejak pandemi dimulai.

Seluruh tiket yang disediakan terjual habis, menunjukkan kerinduan masyarakat menikmati hiburan setelah menjalani masa pandemi. Konser ini juga disiarkan secara langsung ke berbagai negara di wilayah Pasifik Selatan.

Walikota Auckland, Phil Goff pertunjukkan ini menjadi catatan prestasi tersendiri.

"Kota kami telah menunjukkan kepada dunia minggu ini bahwa di tengah pandemi global, kami dapat hidup mendekati normalitas di Auckland," ujarnya.

Hal ini mungkin sesuatu yang biasa terjadi beberapa tahun lalu. Namun pasca pandemi merebak, konser musik menjadi kenikmatan yang sulit diwujudkan.

Baca juga: Baru Dibuka, Travel Bubble Australia-Selandia Baru Ditangguhkan

Kepadatan yang tinggi dan interaksi yang tak terhindari jelas potensial menjadi lokasi penyebaran virus.

Namun, acara musik ini berhasil mendobrak anggapan tersebut. Alasannya tak lain karena kesuksesan Selandia Baru menghadapi pandemi dan mengontrol penyebaran virus tersebut.

Negara ini responsif melakukan penutupan perbatasan internasional ketika virus mulai menyebar ke berbagai penjuru dunia.

Selain, pemerintah juga menerapakan pengujian dan pelacakan kontak yang tepat dan cepat untuk mencegah penyebaran di dalam negeri.

Kebijakan ini sebenarnya berdampak buruk pada industri pariwasata negeri ini. Namun keputusan ini sepertinya mulai menampakan hasil yang positif.

Baca juga: Selandia Baru akan Ubah Model Pariwisata Pasca-Pandemi Covid-19

Berdasarkan data Bloomerg, ada sekitar 3 juta kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia hingga 26 April.

Sementara itu, Selandia Baru mencatat sekitar 2.600 kasus virus dan 26 kematian sejak pandemi dimula, tergolong sedikit dibandingkan kasus di berbagai negara lainnya.

Selain itu, Bloomberg mendapuk negara ini sebagai pemuncak Covid Resilience Ranking karena kondisinya.

Kini pemerintah setempat mulai membuka pembatasan perjalanan wisata meski hanya pada pada Australia sebagai tahap pertama pemulihan pasca pandemi.

Baca juga: WHO: Situasi Covid-19 di India Sangat Memilukan

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com