Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2021, 12:30 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, anjing adalah sahabat manusia. Tapi, tak semua anjing menunjukkan perilaku demikian.

Beberapa di antaranya kerap menunjukkan sikap agresif dan kita tidak boleh mengabaikannya.

Pelatih anjing tersertifikasi dan mantan asisten dokter hewan, Adrienne Farricelli melalui laman Pethelpful menyebutkan, dua perilaku agresif umum yang ditunjukkan anjing adalah menggeram dan menggigit.

Menggeram adalah semacam peringatan dari anjing sebelum menggigit dan tak boleh diabaikan. Sebab, ini merupakan tanda bahwa anjing memiliki ambang batas yang rendah atau sedang mudah terganggu.

Sementara menggigit, sudah pasti, merupakan tanda agresif yang diekspresikan anjing.

Sering kali, para pemilik anjing mulai meminta bantuan ketika anjing mereka mulai menggigit orang, padahal itu sudah terlambat.

Pada banyak kasus, tanda peningkatan perilaku agresif terabaikan atau tak disadari oleh orang-orang yang tak berpengalaman.

Baca juga: Apakah Anjing Bisa Mengenali Rasa Takut Manusia?

Tanda perilaku agresif

Anjing tidak begitu saja berperilaku agresif. Ada beberapa potensi penyebabnya, seperti masalah medis atau kondisi fisik.

Untuk mengidentifikasinya, penting untuk meminta bantuan dokter hewan.

Selain itu, penting pula untuk bisa mengidentifikasi tanda agresivitas dari anjing sejak dini atau sebelum perilaku agresifnya berkembang sampai mengiggit orang.

Berikut tanda perilaku agresif anjing pada aktivitas sehari-hari:

1. Ketika makan

  • Mengangkat bibir dan menggeram saat makan.
  • Tegang dan cenderung berhenti makan saat kita dekati.
  • Menggeram saat mengunyah tulang.
  • Mencuri makanan dan menjadi agresif saat kita mencoba mengambilnya.
  • Merespons dengan agresif saat kedapatan sedang mengais sampah.

2. Ketika tidur

  • Menggeram jika dipaksa turun dari tempat tidur atau sofa.
  • Menggeram jika dibiarkan di atas tempat tidur dan pemiliknya terlalu banyak bergerak.
  • Menggeram jika terbangun.
  • Menggeram jika disentuh saat tidur.

Baca juga: Anjing juga Bisa Merasa Cemburu dengan Saingannya

3. Ketika disentuh

  • Tidak suka ketika disentuh anak-anak.
  • Menggeram ketika kukunya dirapikan atau dipotong.
  • Tidak suka disentuh di area kepala atau bahu.
  • Tidak suka disentuh dari atas.
  • Agresif saat diberi obat atau suntikan.

4. Ketika bermain

  • Menggeram ketika mainannya disentuh.
  • Tidak suka anak-anak berada di dekat mainannya.
  • Terlalu kasar ketika bermain.

5. Ketika berada di luar

  • Mengejar mobil, hewan-hewan yang lebih kecil, serta orang yang sedang lari atau bersepeda.
  • Menyerang orang atau anjing lain.
  • Bertindak agresif terhadap orang asing.
  • Bertindak terlalu protektif terhadap pemiliknya.
  • Menggeram jika pemiliknya berjabat tangan atau memeluk orang lain.
  • Menggonggong dengan agresif pada orang lain saat berada di dalam mobil.
  • Bertindak agresif dan sangat teritorial.

Baca juga: Anjing Harus Sering Diajak Bermain, ini Alasannya

Mengatasi perilaku agresif anjing

Menurut The Spruce Pets, hindari menghukum anjing karena perilaku agresifnya, sebab ini bisa saja menjadi bumerang dan malah membuatnya semakin agresif.

Jika kamu merespons geraman anjing dengan memukulnya, meneriakkan namanya atau metode penolalan lainnya, anjing mungkin akan merasa perlu melindungi dirinya dengan menggigitmu.

Hukuman juga bisa saja memicu anjing untuk menggigit orang lain tanpa peringatan.

Misalnya, anjing yang menggeram kepada anak kecil masih memberikan waktu untukmu untuk tahu bahwa anjing tidak nyaman berada di sekitar mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com