Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2021, 12:58 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  KB suntik merupakan metode kontrasepsi terpopuler di masyarakat. Data SDKI 2017 menunjukkan, sebanyak 29 persen perempuan menikah usia 15 - 49 tahun merupakan pengguna KB suntik.

Di sisi lain, laporan terbaru dari BKKBN menyebutkan, sejak Januari hingga Maret 2021 sebanyak 202.000 perempuan usia subur melakukan suntik KB.

"KB suntik termasuk kontrasepsi yang faktor efektivitasnya yang tinggi dan nyaman. Akseptor (pemakai kontrasepsi) hanya perlu datang secara bulanan."

Demikian kata dr. Dinda Derdameisya, SpOG, FFAG dalam webinar peluncuran 'KB Suntik 2 Bulanan Andalan Gestin F2', Selasa (27/4/2021).

Ada beberapa varian kontrasepsi yang KB suntik yang dipilih masyarakat. Terbaru DKT Indonesia meluncurkan Andalan Gestin F2.

Baca juga: Jangan Keliru, Begini Cara Pilih Kontrasepsi yang Tepat

Varian terbaru KB suntik ini mengombinasikan hormon Medroxyprogesterone Acetate 65 mg/mL dan Estradiol Cypionate 7,5 mg/ml.

KB suntik ini dikatakan efektif mencegah kehamilan dengan mekanisme kerja menghambat sekresi gonadotropin (hormon yang berperan dalam kesuburan).

Selain itu, KB suntik ini juga mencegah pematangan folikel dan ovulasi serta penebalan mucus pada mulut rahim sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya implantasi.

Varian baru ini dapat menjadi alternatif baru bagi perempuan yang melakukan KB suntik setiap dua bulanan.

Manfaat lainnya, KB suntik ini efektif mencegah kehamilan dan membuat menstruasi tetap lancar setiap bulannya.

Baca juga: Penggunaan Kontrasepsi Turun Drastis Selama Pandemi

"Kandungan hormon kombinasi yang terdapat pada varian baru KB suntik ini membuat menstruasi lancar," ujar Brand Manager Andalan Kontrasepsi, Apt. Roni Syamson, S. Farm dalam kesempatan yang sama.

Mekanisme kerja

Lebih lanjut Roni menjelaskan tentang mekanisme kerja varian baru KB suntik ini. Pertama, mencegah pematangan dan pelepasan sel telur.

KB suntik ini juga menebalkan cairan lendir pada leher rahim agar lebih sulit dilalui oleh sperma. Terakhir, KB suntik ini menipiskan lapisan endometrium.

Dengan begitu sel telur tidak dapat menempel di rahim apabila masih terjadi pembuahan sel telur oleh sperma.

Baca juga: Nyaman Pakai Kontrasepsi dengan Pil KB Minim Efek Samping

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com