Selain sepeda, kita juga harus membeli helm dan pelindung lutut demi keselamatan anak dalam bersepeda. Sebaiknya kita tidak membiarkan anak menggowes tanpa helm.
Menurut laporan Consumer Reports, studi yang meneliti 76.032 pengendara sepeda dari tahun 2002-2012 menemukan, 88 persen pengendara di bawah 17 tahun mengalami cedera leher dan kepala karena tidak memakai helm.
Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui agar Bersepeda Aman dari Cedera
2. Memilih lokasi belajar yang cocok
Setelah anak siap bersepeda, orangtua perlu memilih lokasi tempat anak akan berlatih. Dines menyarankan lokasi seperti halaman rumah atau trotoar di taman.
"Pilih tempat yang medannya datar dan mulus, sehingga anak bisa fokus menguasai keseimbangan dan kepercayaan diri tanpa gangguan seperti jalan yang ramai, rintangan, atau jalan curam," tuturnya.
3. Membuat momen menjadi menyenangkan
"Hal utama dalam mengajarkan anak bersepeda adalah membuat momen itu menjadi menyenangkan," kata Dines.
"Bersabarlah, berikan pujian, dan jangan panik jika anak jatuh, karena sering kali anak kehilangan kepercayaan diri dan minat belajar jika orangtua histeris."
Dorong anak untuk terus berusaha, dan begitu anak berhasil, itu akan menyenangkan bagi orangtua dan anak.
"Kita semua tahu betapa menakjubkan rasanya memiliki kebebasan untuk berkendara sendirian," tambah Dines.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.