Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2021, 15:42 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber BHG

KOMPAS.com - Anak dalam masa pertumbuhan akan belajar berbagai hal, mulai dari berbicara, menyentuh benda, merangkak, berjalan, hingga akhirnya mengendarai sepeda.

Membicarakan soal bersepeda, orangtua tentu cemas anaknya akan terjatuh saat belajar menggowes sepeda. Namun akhirnya luka yang dialami anak akan terbayar ketika ia sudah bisa bersepeda.

Proses tumbuh kembang setiap anak berbeda, jadi tidak ada patokan di usia berapa anak dapat diajarkan untuk mengendarai sepeda.

Hal itu dikatakan Emma Dines, ahli sepeda anak di Halfords, pengecer sepeda di Inggris.

Berikut ini cara yang dapat dilakukan orangtua untuk membantu si kecil belajar menggowes sepeda.

1. Mengutamakan keselamatan

Sepeda yang tepat sangat penting untuk memastikan anak tetap aman. "Pastikan meluangkan waktu meneliti jenis sepeda yang Anda inginkan untuk dipelajari anak," jelas Dines.

Sepeda terdiri dari berbagai ukuran yang berbeda-beda, karena itu pilihlah yang cocok untuk anak kita, Dines mengingatkan.

"Belilah sepeda dengan ukuran yang tepat untuk anak, bukan sepeda berukuran lebih besar seperti yang disarankan orang-orang."

"Tentu saja, desain sepeda adalah aspek terpenting bagi setiap anak," tambah Dines.

Selain sepeda, kita juga harus membeli helm dan pelindung lutut demi keselamatan anak dalam bersepeda. Sebaiknya kita tidak membiarkan anak menggowes tanpa helm.

Menurut laporan Consumer Reports, studi yang meneliti 76.032 pengendara sepeda dari tahun 2002-2012 menemukan, 88 persen pengendara di bawah 17 tahun mengalami cedera leher dan kepala karena tidak memakai helm.

Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui agar Bersepeda Aman dari Cedera

2. Memilih lokasi belajar yang cocok

Setelah anak siap bersepeda, orangtua perlu memilih lokasi tempat anak akan berlatih. Dines menyarankan lokasi seperti halaman rumah atau trotoar di taman.

"Pilih tempat yang medannya datar dan mulus, sehingga anak bisa fokus menguasai keseimbangan dan kepercayaan diri tanpa gangguan seperti jalan yang ramai, rintangan, atau jalan curam," tuturnya.

Halaman:
Sumber BHG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com