Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janin Laki-laki Lebih Rentan Terkena Komplikasi akibat Covid-19

Kompas.com - 30/04/2021, 06:06 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber asiaone

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memiliki efek yang luar biasa pada kesehatan global. Hingga saat ini, penelitian terkait penyakit baru terus berkembang.

Terbaru, penelitian yang diterbitkan dalam News Medical mengungkapkan, janin laki-laki lebih kecil kemungkinannya untuk bertahan hidup dari infeksi virus corona.

Janin laki-laki dikatakan mungkin lebih rentan mengalami komplikasi daripada janin perempuan.

Penelitian itu menemukan, infeksi Covid-19 mengganggu respons imun plasenta pada janin laki-laki selama kehamilan.

Ini berarti janin laki-laki di dalam rahim ibu berada pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi.

Lebih lanjut penelitian ini menyatakan.

1. Laki-laki (secara umum dan dibandingkan dengan perempuan) berisiko tiga kali lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit serius terkait Covid-19.

2. Janin laki-laki lebih mungkin menderita penyakit simptomatik dan serius selama di dalam kandungan.

3. Ada perubahan nyata pada plasenta ibu yang terinfeksi Covid-19 ketika mengandung janin laki-laki. Selain plasenta, tali pusar juga terpengaruh.

Ketika ibu dinyatakan positif terkena virus corona, terjadi penurunan antibodi yang melewati tali pusar ke bayi. Inilah membuat janin rentan mengalami komplikasi.

Hasil penelitian ini didapatkan setelah mengamati 38 ibu hamil yang dites positif Covid-19. Setengah dari mereka mengandung bayi laki-laki dan setengahnya lagi mengandung bayi perempuan.

Baca juga: Ini Sebabnya Pria Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona

Penelitian khusus ini secara lebih jauh membuktikan perlunya tindakan pencegahan ekstra untuk ibu hamil, terutama ketika mengandung janin laki-laki.

Di sisi lain penelitian juga membuktikan, perempuan cenderung secara alami menggugurkan janin laki-laki dengan persentase yang lebih tinggi.

Para peneliti menyebutnya 'pemusnahan'. Namun, peneliti tidak mengetahui alasan terjadinya hal ini.

Satu teori mengatakan, selama mengalami stres sosial atau ekonomi, tubuh perempuan memproduksi hormon kortisol dalam jumlah lebih besar dari biasanya.

Janin laki-laki lebih kecil kemungkinannya untuk bertahan hidup ketika tubuh ibu hamil memproduksi kortisol yang berlebihan.

Teori ini menyatakan, kerusakan pada janin laki-laki merupakan efek samping dari respons stres hormonal ini.

Terinfeksi Covid-19 sudah pasti membuat ibu hamil mengalami stres.

Terlepas dari teori ini, jika ibu hamil ragu dengan kekuatan dan kesehatan bayinya apabila terinfeksi Covid-19, selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Pemeriksaan kehamilan pada minggu ketujuh, kesembilan, dan ke-10 dapat dengan mudah memprediksi kelangsungan hidup janin.

Kesehatan dan kekuatannya juga dapat bergantung pada seberapa baik seorang ibu menjaga kesehatannya sendiri.

Baca juga: Stres Selama Kehamilan Turunkan Peluang Memiliki Bayi Laki-laki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber asiaone
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com