3. Genetik
Faktor genetika atau keturunan perlu kamu ketahui dan perhatikan. Apakah ibu yang memiliki jenis kulit berminyak atau pun ayah? Atau bisa saja keduanya.
“Jika kamu secara genetik memiliki lebih banyak kelenjar sebaceous di kulit, maka secara alami, kamu akan memiliki lebih banyak produksi minyak,” jelas Anna Avaliani, pendiri Pusat Bedah Kosmetik & Laser di New York City.
Baca juga: Pelembap untuk Kulit Wajah Berminyak Tanpa Bikin Mengilap
4. Menggunakan pelembap yang salah
Bahkan jenis kulit berminyak pun masih perlu memakai pelembap ke dalam rangkaian perawatan kulitnya. Namun, penggunaan pelembap yang benar adalah kuncinya.
“Jika seseorang dengan kulit berminyak menggunakan pelembab yang diformulasikan untuk kulit kering, kulit mereka kemungkinan besar akan terasa begitu berminyak di sore hari,” kata Schlessinger.
Sebelum membeli, cari info tentang bahan-bahan yang terkandung dalam pelembap, serta yang cocok untuk kulit kamu.
Baca juga: Apa Beda Krim Pelembab Harga Jutaan dengan yang Murah?
5. Suplemen dan obat-obatan tertentu
Kamu mungkin tidak menyadarinya, tetapi beberapa suplemen vitamin yang kamu konsumsi mungkin berpengaruh pada kulit, misalnya vitamin B12.
Sebuah studi di Science Translational Medicine pada 2015 menemukan bahwa suplemen vitamin B12 dapat memicu timbulnya jerawat.
6. Tingkat stres
Saat kita stres, tingkat hormon stres tubuh (kortisol) meningkat. Hal ini, dapat menyebabkan peningkatan produksi minyak, yang dapat menyebabkan kulit berminyak, jerawat, dan masalah kulit terkait lainnya, yang dapat membuat kita semakin stres.
Baca juga: 7 Makanan Penyebab Jerawat yang Perlu Diwaspadai
7. Mengenakan makeup tebal
“Riasan tebal dengan full-coverage atau cakupan penuh dapat meningkatkan produksi minyak dan menyumbat pori-pori,” kata Dr. Avaliani.
Dia merekomendasikan untuk memilih tekstur makeup yang lebih ringan dan mencari produk yang mengandung kata kunci seperti "oil-control" atau "mattifying".
Cobalah menggunakan makeup dengan berbahan dasar powder atau bubuk untuk mengurangi produksi minyak berlebih. Jangan lupa membersihkan kuas makeup kamu secara teratur.
Baca juga: Pentingkah Pakai Toner Setelah Membersihkan Wajah?
8. Kurang minum air putih
Hidrasi biasanya membuat kelenjar minyak tidak terlalu berminyak.
"Minum air dalam jumlah yang cukup sepanjang hari dapat menyebabkan lebih sedikit penyumbatan kelenjar kulit dan lebih sedikit peradangan," kata Dr. Avaliani.
9. Menggunakan sunscreen yang salah
Sunscreen tertentu dapat meninggalkan residu berminyak di permukaan kulit, yang dapat menyebabkan noda dan iritasi kulit.
Schlessinger merekomendasikan untuk menggunakan merek sunscreen yang sesuai dengan jenis kulit.
Kamu bisa memilih sunscreen yang mengandung niacinamide, karena bisa mengontrol minyak di wajah, menenangkan kulit sekaligus memberikan perlindungan matahari yang diperlukan.
Baca juga: Cegah Penuaan Dini, Jangan Malas Pakai Sunscreen Tiap Hari
10. Penggunaan Seprai
Jika kulit wajah sangat berminyak, pertimbangkan untuk menggunakan seprai yang terbuat dari serat alami, seperti katun dan linen. Lalu, hindari seprai poliester.
“Serat alami dapat membantu menyerap produksi minyak dan mengurangi iritasi pada kulit,” katanya.
Dia juga menyarankan untuk mencoba deterjen yang tidak terlalu keras dan menghindari pelembut kain.
11. Cuaca
Tentu keadaan cuaca dapat mempengaruhi produksi minyak pada kulit. Sayangnya, kita tidak dapat mengontrol cuaca tetapi ada produk perawatan kulit yang bisa membantu. Misalnya menggunakan kertas pengontrol minyak dan masker charcoal atau arang, untuk mengangkat membuang racun lingkungan yang menyumbat pori-pori, seperti kotoran, dan debu.
Baca juga: Mengontrol Kulit Berminyak Tanpa Pakai Bedak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.