Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Hipertensi di Usia Tua, Ini Durasi Olahraga yang Tepat

Kompas.com - 30/04/2021, 15:09 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Olahraga memiliki segudang manfaat kesehatan. Termasuk untuk kesehatan jantung karena berkaitan dengan tekanan darah.

Penelitian baru menunjukkan, jika seseorang ingin terhindar dari tekanan darah tinggi, maka dia perlu menjaga tingkat olahraganya tetap tinggi.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi termasuk masalah kesehatan yang umum terjadi seiring bertambahnya usia.

Namun kondisi itu dapat dicegah dengan berbagai cara. Salah satunya melalui olahraga.

Suatu penelitian terhadap lebih dari 5.000 orang di 4 kota di Amerika Serikat mengaitkan hubungan antara olahraga dengan tekanan darah.

Baca juga: Turunkan Tekanan Darah dan Bobot 27 Kg dengan Sepeda, Mau Tiru?

"Remaja dan orang berusia awal 20-an mungkin aktif secara fisik. Tetapi pola ini berubah seiring bertambahnya usia."

Demikian kata penulis studi dan ahli epidemiologi Kirsten Bibbins-Domingo di University of California, San Francisco (UCSF) seperti dikutip Science Alert.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan, olahraga dapat menurunkan tekanan darah. Tapi penelitian ini mengungkapkan fakta baru.

"Mempertahankan aktivitas fisik selama masa dewasa muda pada tingkat lebih tinggi dari yang direkomendasikan sangat penting untuk mencegah hipertensi," kata Bibbins-Domingo.

Hipertensi adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Selain itu, hipertensi juga merupakan faktor risiko terjadinya demensia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, satu dari empat pria dan satu dari lima terkena hipertensi. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak menyadarinya.

Baca juga: Tips Puasa Sehat untuk Penderita Hipertensi, Perbanyak Sayur dan Cek Tensi Rutin

Inilah yang membuat hipertensi disebut sebagai 'silent killer'. Namun ada cara untuk mengendalikan tekanan darah tinggi yakni olahraga.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari UCSF melacak kesehatan partisipan selama tiga dekade lewat penilaian fisik dan kuesioner.

Partisipan diminta menjawab pertanyaan tentang kebiasaan olahraga, status merokok, dan asupan alkohol.

Pada setiap penilaian klinis, tekanan darah diukur tiga kali, selang satu menit. Untuk menganalisis data, partisipan dikelompokkan menjadi empat kategor. berdasarkan ras dan jenis kelamin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com