KOMPAS.com - Pandemi membuat penggunaan gadget pada anak-anak meningkat demi kebutuhan sekolah.
Banyak orangtua yang terpaksa mengendurkan aturan penggunaan gawainya demi kebutuhan pendidikan buah hatinya. Hal ini karena sekolah yang terpaksa dilakukan secara virtual dengan bantuan internet.
Orangtua yang awalnya ketat terhadap penggunaan gadget pada anaknya, terpaksa harus melonggarkan batas karena durasi anak memakai tablet atau smartphone jelas bertambah.
Pada beberapa orangtua yang lebih kendur, bisa saja penggunaan gadget semakin tak terbendung.
Fenomena pemakaian gawai ini memang bisa menjadi bahaya tersendiri menurut Dr. Martin Hertanto, SpM, dokter spesialis mata di layanan kesehatan JEC.
Baca juga: Mengatasi Screen Time pada Anak Saat Belajar Daring
Banyak orang mengalami ketidaknyamanan setelah melihat layar dalam waktu yang lama. Level ketidaknyamanan ini juga meningkat dengan bertambahnya screen time.
"Selama pandemi ini memang screen time kita jauh lebih banyak, maka itu ada risiko digital eye strain," jelasnya.
Keluhan yang sebelumnya disebut dengan Computer Vision Syndrome (CVS) ini memiliki beberapa gejala.
Pertama, mata akan terasa lelah, pandangan kabur, sensasi terbakar, kering, tidak nyaman dan mata merah.
Efek samping lain yang dirasakan seperti pegal di bagian leher, pundak dan punggung, sakit kepala dan mudah merasa lelah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.