Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Asyik dengan Gadget, Waspadai Bahaya Digital Eye Strain

Kompas.com - 30/04/2021, 19:27 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi membuat penggunaan gadget pada anak-anak meningkat demi kebutuhan sekolah.

Banyak orangtua yang terpaksa mengendurkan aturan penggunaan gawainya demi kebutuhan pendidikan buah hatinya. Hal ini karena sekolah yang terpaksa dilakukan secara virtual dengan bantuan internet.

Orangtua yang awalnya ketat terhadap penggunaan gadget pada anaknya, terpaksa harus melonggarkan batas karena durasi anak memakai tablet atau smartphone jelas bertambah.

Pada beberapa orangtua yang lebih kendur, bisa saja penggunaan gadget semakin tak terbendung.

Fenomena pemakaian gawai ini memang bisa menjadi bahaya tersendiri menurut Dr. Martin Hertanto, SpM, dokter spesialis mata di layanan kesehatan JEC.

Baca juga: Mengatasi Screen Time pada Anak Saat Belajar Daring

Banyak orang mengalami ketidaknyamanan setelah melihat layar dalam waktu yang lama. Level ketidaknyamanan ini juga meningkat dengan bertambahnya screen time.

"Selama pandemi ini memang screen time kita jauh lebih banyak, maka itu ada risiko digital eye strain," jelasnya.

Keluhan yang sebelumnya disebut dengan Computer Vision Syndrome (CVS) ini memiliki beberapa gejala.

Pertama, mata akan terasa lelah, pandangan kabur, sensasi terbakar, kering, tidak nyaman dan mata merah.

Efek samping lain yang dirasakan seperti pegal di bagian leher, pundak dan punggung, sakit kepala dan mudah merasa lelah.

Kondisi ini disebabkan mata yang kurang berkedip selama menatap layar. Padahal berkedip dangat diperlukan untuk menjaga kesehatan dan kelembaban mata.

Paparan sinar biru dari gawai juga memberikan dampak negatif yakni berisiko menyebabkan kerusakan retina dalam jangka panjang.

Baca juga: Anak Terlalu Lama Menatap Layar, Waspada Gangguan Mata

Hal ini,bagi anak-anak, bisa sangat mempengaruhi masa depannya. Karena itu, orangtua harus disiplin membatasi screen time anaknya untuk menekan risikp timbulnya digital eye strain.

Terlebih lagi, anak-anak, berbeda dengan orang dewasa, tidak bisa mengontrol dirinya dan masih membutuhkan panduan orang tua.

Secara umum, Dokter Martin menyarankan untuk memberikan waktu agar mata bisa beristirahat sejenak dari gagdet dan menggunakan obat tetes mata jika dibutuhkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com