Tindakan ini bisa dilakukan dalam bentuk mengganggu privasi, tidak mengizinkan anak mengambil keputusan sendiri dan selalu mengkritik perilaku anaknya.
Orangtua yang toksik memanipulasi emosi anaknya dengan menggunakan rasa bersalah dan rasa hutang budi. Misalnya saja mengungkit pengorbanan orangtua dalam melahirkan dan membesarkan anak.
Kerapkali sasarannya untuk mendominasi waktu, perhatian dan uang yang dimiliki anaknya. Banyak anak yang tidak sadar menjadi korban perilaku negatif ini sampai akhirnya sudah terlambat.
Orangtua seperti ini akan selalu menuntut anaknya untuk memenuhi keinginannya. Semua cara akan dilakukan untuk menuntut hal yang diinginkannya.
Seringkali anak menurutinya karena merasa lelah dengan kondisi yang ada atau sudah terlanjur frustasi dengan keadaan.
Nah, bila kamu mendapati orangtua seperti itu, ada baiknya diajak bicara baik-baik bahwa tindakan itu keliru.
Bila kamu sendiri adalah orangtua, cobalah merefleksi kembali tindakan kita pada anak-anak. Apakah kita sudah menjadi orangtua yang baik?
Baca juga: Orangtua Jangan Sering Bohong, Ini Dampak pada Anak Saat Dewasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.