Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Bergerak di Tempat Kerja Tak Cukup Gantikan Olahraga Rutin

Kompas.com - 01/05/2021, 11:08 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rutin melakukan aktivitas fisik sangat penting untuk kesehatan. Namun perlu diingat, aktivitas fisik di sini bukan hanya sekadar menggerakkan tubuh.

Meskipun pekerjaan sehari-hari mendorong tubuh terus bergerak, tetap perlu menyediakan waktu untuk berolahraga secara teratur.

Hal ini dikarenakan aktivitas kerja mungkin tidak dapat mengimbangi manfaat kardio yang diperoleh dari olahraga.

Penelitian baru menunjukkan, jika seseorang memiliki pekerjaan yang menuntutnya terus bergerak tapi jarang berolahraga, maka risiko gangguan kesehatan tetap mengintai.

Risiko itu menyangkut kejadian buruk kardiovaskular seperti serangan jantung atau stroke yang lebih tinggi.

Peneliti mengungkapkan, pekerjaan yang menuntut gerakan fisik cenderung tidak meningkatkan kebugaran kardiovaskular.

Beda halnya dengan latihan rutin walau hanya sekadar jalan cepat atau lari yang cukup intens .

Bagi beberapa orang, fakta ini mungkin sedikit mengejutkan. Sebab tak jarang ada orang yang berpikir banyak bergerak dan mengeluarkan keringat sudah cukup.

Lebih lanjut, penelitian yang dipublikasikan di European Heart Journal menjelaskan alasan pekerjaan yang banyak bergerak tidak cukup untuk kebugaran kardiovaskular.

Baca juga: Manfaat Olahraga Kardio, dari Kesehatan Otak hingga Fungsi Seksual

Dalam penelitian itu, sebanyak 104.000 pria dan wanita berusia 20-100 tahun diamati. Peneliti meminta peserta menjawab kuesioner.

Kuesioner berisi pertanyaan tentang aktivitas yang dilakukan partisipan selama waktu senggang dan kerja dalam jangka waktu 10 tahun.

Partisipan juga memberi informasi penanda kesehatan tertentu seperti detak jantung ketika istirahat, tekanan darah, serta perilaku seperti merokok dan minum alkohol.

Dalam kurun waktu 10 tahun, sebanyak 7,6 persen peserta melaporkan pernah mengalami kejadian buruk kardiovaskular seperti serangan jantung atau stroke .

Setelah melakukan pengamatan dan menyesuaikan faktor-faktor seperti kondisi kesehatan lain, usia, dan pendidikan, para peneliti menemukan beberapa fakta.

Pertama, memiliki tingkat aktivitas yang tinggi di waktu senggang dapat mengurangi kematian dini terkait kejadian buruk kardiovaskular sekitar 40 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com