Demikian kata penulis utama penelitian, Andreas Holtermann, PhD dari National Research Centre for the Working Environment, Denmark.
"Aktivitas kerja seringkali tidak cukup meningkatkan detak jantung yang membantu kebugaran,” tambahnya.
Tak hanya itu, pekerjaan yang sangat aktif mungkin melibatkan pengangkatan selama beberapa jam sehari.
Hal ini dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung karena sering kali meningkatkan tekanan darah.
Aktivitas fisik di tempat kerja mungkin juga tidak memberikan waktu pemulihan yang memadai. Ini merupakan faktor lain untuk risiko kardiorespirasi yang lebih tinggi.
Holtermann mengatakan, situasi yang ideal adalah mengatur kembali aktivitas kerja sehingga dapat menyediakan waktu untuk berolahraga.
Baca juga: 5 Manfaat Olahraga yang Jarang Orang Tahu
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.