KOMPAS.com - Sebagian besar orang merasa bulu kemaluan sebagai hal yang mengganggu tanpa menyadari manfaatnya.
Kebanyakan orang, terutama perempuan, merasa risih dengan keberadaannya sehingga memilih untuk mencukur habis atau mencabutnya.
Padahal penting sekali menjaga kondisi di area pribadi ini agar kebersihan dan kesehatan tubuh tetap terjaga.
Keinginan untuk merawat rambut kelamin ini mungkin sulit dimiliki jika kita tidak menyadari manfaatnya.
Sherry A. Ross, MD, ahli kebidanan dan ginekologi di Santa Monica, California mengatakan bulu kemaluan tidak hadir tanpa alasan.
"Bulu kemaluan ada setidaknya karena tiga hal yaitu daya tarik, kenyamanan, dan perlindungan," ujarnya.
Baca juga: Jangan Cukur Rambut Kemaluan, Ketahui 7 Alasan Berikut
Menurutnya, ada lebih banyak manfaat dari rambut pubis yang kita miliki antara lain:
Tubuh kita memiliki kelenjar aroma di selangkangan yang menghasilkan feromon. Zat kimia ini dapat mempengaruhi otak dan memicu ketertarikan dari lawan jenis.
Rambut kemaluan yang tumbuh di selangkangan berfungsi melindungi kelenjar tersebut dan menjaga aromanya tetap kuat.
Membiarkan rambut pubis tetap tumbuh dapat melindungi alat kelamin saat berhubungan seksual. Gesekan yang dihasilkan saat berhubungan badan dengan pasangan bisa menyebabkan iritasi dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Rambut di area tersebut berfungsi sebagai bantalan agar kontak yang terjadi tetap aman dan tidak menyebabkan rasa perih.
Dr Ross mengatakan ada efek buruk yang tidak disadari banyak orang saat mencukur rambut kemaluannya. "Posisi dan aktivitas seks tertentu tidak senyaman seperti sebelumnya," ujarnya.
Hal ini karena rambut di area genital melindungi tubuh kita dari beberapa kondisi. Misalnya saja saat mengenakan pakaian ketat atau bersepeda.
Banyak orang merasa rambut kemaluan yang dibiarkan tumbuh sebagai sesuatu yang jorok. Faktanya, anggapan ini salah karena fungsinya sangat besar untuk kebersihan diri.
Dr Ross menegaskan rambut kemaluan yang bersih memberikan penghalang pelindung yang dapat membantu mencegah kotoran dan kuman menyerang area sensitif.