KOMPAS.com - Gaslighting merupakan kekerasan mental yang memanipulasi seseorang secara psikologis. Korbannya dibuat untuk mempertanyakan sikap dan keputusan yang dibuatnya.
Kekerasan ini umumnya sering ditemukan terjadi dalam hubungan romantis, misalnya pasangan pacaran atau suami istri.
Gaslighting juga bisa terjadi di lingkungan kerja, pelakunya termasuk atasan, manajer, rekan sejawat, klien dan pesaing bisnis.
Imbasnya adalah seseorang mulai mempertanyakan kredibilitas profesionalisme, dan harga diri pribadinya sendiri.
Dalam lingkungan profesional, perilaku ini bisa disebabkan oleh bias sistemik, institusional, atau pengaruh buruk media mainstream maupun media sosial.
Korbannya juga tak selalu individu namun bisa menyasar kelompok untuk dijadikan sasaran. Dibandingkan dalam hubungan romantis, lebih sulit untuk mendeteksi perilaku gaslighting di lingkungan kerja.
Hal ini dikarenakan interaksi yang jauh lebih banyak dan beragam. Biasanya kepedulian pada korban gaslighting juga minim karena saling mengedepankan kepentingan pribadinya.
Baca juga: Waspada, Ini Tanda Pasangan Melakukan Gaslighting
Dikutip dari Psychology Today, ada tujuh tanda-tanda perilaku gaslighting yang bisa terjadi di lingkungan profesional antara lain:
Biasanya ini menargetkan soal kinerja, kredibilitas, produk, atau layanan yang dilakukan korban.
Tuduhan ini dilakukan secara persisten dan terus menerus. Hal tersebut hanya didasarkan penilai pribadi, bias, dan tidak berdasarkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.