Caranya dengan sabotase, mengubah deadline, dan banyak perilaku negatif lainnya. Pelaku akan menegaskan seakan mereka mengetahui sesuatu hal lebih baik dibandingkan kita.
Jika sudah yakin itu adalah tindakan gaslighting, mulailah mendokumentasikannya sebagai bukti. Misalnya dengan email, memo atau bahkan rekaman suara.
Jangan hanya bergantung dengan ingatan karena tidak bisa jadi bukti kuat. Kalau perlu, catat semua tanggal, waktu dan lokasi kejadian.
Kemudian simpan di dokumen tersebut di tempat yang aman dan personal. Jangan taruh di laci atau komputer kantor karena bukan tempat yang aman.
Bukti ini berfungsi untuk memastikan parahnya situasi yang dihadapi. Selain itu, ini juga sebagai persiapan jika di kemudian hari kita ingin melaporkan perbuatan tersebut.
Tanyakan pada rekan kerja apakah mereka memiliki pengalaman yang serupa. Cari tahu apakah pelecehan tersebut hanya menyasar diri kita sendiri atau sudah menjadi sistem.
Jika banyak yang mengalaminya, ajak kolega untuk bersama-sama menghadapi dan mengakhir tradisi buruk tersebut.
Baca juga: Waspadai, 7 Tanda Gaslighting dalam Hubungan Asmara
Jika sudah merasa yakin dengan situasi yang dihadapi, cobalah mengajak bicara pelaku. Hindari kalimat berupa tuduhan dan nada konfrontatif, sebaliknya tanyakan solusi agar kita bisa memiliki hubungan kerja yang lebih baik.
Pertemuan langsung bisa menentukan apalah pelaku memang sengaja melakukannya atau hanya kekhilafan belaka.
Divisi HRD berfungsi mengatasi masalah terkait SDM di kantornya, termasuk kecenderungan perilaku gaslighting. Jangan ragu meminta bantuan pihak kantor untuk mendapatkan penyelesaian terbaik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.