KOMPAS.com - Pria yang suka mencukur kumis atau jenggot kemungkinan sering mengalami rasa gatal atau iritasi sehabis mencukur bulu di kedua bagian wajah tersebut.
Untuk menghilangkan gatal-gatal atau sensasi terbakar usai bercukur, pria memerlukan aftershave. Apa itu?
Aftershave adalah produk berupa cairan atau gel yang digunakan setelah kita mencukur kumis atau jenggot.
Caranya, kita bisa mengoleskan aftershave pada bagian kulit di wajah yang lecet akibat bercukur untuk mencegah infeksi.
Banyak varian aftershave di pasaran, mulai dari yang berbentuk balsem, losion, dan mist. Lalu, bagaimana kita memilih aftershave yang cocok?
Penting bagi kita untuk mengenali bahan yang tepat sesuai jenis kulit kita.
Sebagai contoh, aftershave dalam bentuk lotion bekerja memperbaiki kulit setelah bercukur dan mengurangi pembengkakan.
Aftershave lotion juga mencegah rambut tumbuh ke dalam (ingrown hair), mencegah benjolan akibat penggunaan pisau cukur, serta menjaga kulit agar tetap terhidrasi.
Hasilnya, kulit akan lebih baik dan tampak halus setelah menggunakan aftershave lotion.
Setidaknya, ada empat varian aftershave yang perlu diketahui kegunaannya.
1. Aftershave balm
Kebanyakan aftershave balm tidak mengandung alkohol. Oleh karena itu, jenis aftershave ini bagus untuk kulit yang kering dan sensitif.
Karena merupakan produk dengan bahan dasar minyak, aftershave balm lebih unggul dalam hal melembapkan kulit ketimbang aftershave lotion atau mist.
Varian aftershave ini juga akan memberikan efek menenangkan pada kulit, dibandingkan sensasi terbakar yang kemungkinan didapat setelah menggunakan aftershave berbasis alkohol.
Baca juga: Tips Bercukur untuk Kulit Wajah Sensitif
2. Aftershave gel