Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usia, Pekerjaan, dan Pendidikan Berpengaruh pada Perceraian, Mengapa?

Kompas.com - 04/05/2021, 13:31 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber SCMP

KOMPAS.com - Kabar perceraian salah satu pasangan terkaya di dunia, Bill Gates dan Melinda Gates begitu mengejutkan dunia.

Selama ini, pendiri Microsoft itu terlihat bahagia bersama istrinya dalam pernikahan yang sudah berusia 27 tahun.

Bahkan pasangan yang merupakan mantan rekan kerja itu fokus menjadi filantropi dibandingkan pebisnis selama beberapa tahun terakhir.

Keduanya kompak menjalankan yayasannya yang fokus pada isu perbaikan kualitas kesehatan dan kemiskinan masyarakat dunia.

Kesannya, pasangan ini memiliki pernikahan yang begitu harmonis sehingga mampu mencurahkan perhatian untuk permasalahan global.

Dengan jumlah kekayaan mencapai ratusan miliar dollar Amerika Serikat, rasanya tak akan ada kesulitan keuangan, yang kerap jadi akar sengketa rumah tangga di belahan dunia lain.

Namun fakta berkata lain, kedua orang terkaya di dunia ini sepakat untuk berpisah dengan alasan yang tidak disampaikan ke publik.

Baca juga: 7 Rahasia Menghindari Perceraian dalam Berumah Tangga

Nyatanya memang ada banyak aspek yang bisa berpengaruh pada kehidupan pernikahan. Sejumlah riset sosial memunculkan berbagai hasil dengan kecenderungan yang serupa.

Usia ketika menikah, status pekerjaan dan latar belakang pendidikan bisa berpengaruh besar dalam dunia pernikahan. Bahkan kondisinya bisa memicu risiko perceraian yang cukup signifikan.

Bagaimana hal itu bisa terjadi?

  • Menikah saat remaja atau di atas usia 32 tahun

Pernikahan dalam usia remaja memiliki risiko perceraian tertinggi karena faktor usia, kematangan dan finansial.

Namun menikah terlalu tua, di atas 32 tahun, juga meningkatkan risiko perceraian hingga 5% berdasarkan riset dari University of Utah.

Usia akhir 20-an dianggap sebagai rentang yang paling sesuai untuk mewujudkan pernikahan yang lebih langgeng.

  • Suami tidak bekerja penuh waktu

Suami selama ini dikenal sebagai pencari nafkah utama dalam pernikahan. Karena alasan ini, profesinya bisa berpengaruh pada stabilitas pernikahan. 

Suami yang tidak bekerja penuh waktu atau tidak punya pekerjaan tetap lebih rentan memicu perceraian.

Halaman:
Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com