Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/05/2021, 08:41 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Minyak atsiri atau esensial telah ada selama ribuan tahun, tetapi banyak yang tampaknya baru memanfaatkannya sebagai kosmetik hingga keperluan dalam acara spiritual.

Minyak esensial ini biasanya diekstrak dari tumbuhan, yang memberikan nutrisi mikro dan makro untuk menyehatkan tubuh, mengurangi peradangan, meredakan stres, menyeimbangkan hormon, dan melawan penuaan.

"Efek terapeutik tanaman dapat terkonsentrasi menjadi minyak esensial dan bila digunakan dengan tepat dapat membantu kita merasa lebih baik, tidur lebih nyenyak, serta berpikir lebih jernih."

Demikian penuturan Joseph Clarke, Diplomate of Oriental Medicine sekaligus ahli akupunktur dan pengobatan integratif.

Meskipun banyak klaim promosi yang dibesar-besarkan, minyak esensial bukanlah obat perdukunan palsu.

"Banyak obat yang awalnya berasal dari tumbuhan. Aspirin berasal dari kulit pohon willow, obat statin adalah bentuk sintetis dari ragi beras merah, dan antibiotik dimulai dengan penisilin yang merupakan jamur roti," terangnya.

Jadi, masuk akal jika kita menggunakan tumbuhan untuk mengobati dan meringankan segala jenis penyakit, mental, emosional, dan fisik.

Misalnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa minyak esensial dapat digunakan untuk mengatasi jerawat.

Baca juga: Tak Cuma Wangi, Minyak Esensial Juga Bagian dari Pengobatan

Minyak esensial dapat meredakan kecemasan

Ilustrasi essential oil atau minyak esensial.SHUTTERSTOCK/MADELEINE STEINBACH Ilustrasi essential oil atau minyak esensial.
Dengan meningkatnya minat pada penyembuhan holistik alami dan pengobatan integratif, minyak esensial secara aktif diteliti dan diterapkan di Amerika Serikat (AS).

"Penelitian minyak esensial tidak hanya mengungkapkan soal sifat antivirus dan antibakteri, tetapi juga dampaknya pada kesehatan emosional, termasuk kecemasan, depresi, suasana hati, dan konsentrasi."

Begitu penjelasan Jan Stritzler, instruktur yoga di Complete Wellness New York City.

Selain itu, minyak esensial dapat dikombinasikan dengan minyak pembawa seperti minyak kelapa murni yang digunakan untuk mengencerkan guna mencegah sensitivitas kulit.

Baca juga: Benarkah Minyak Esensial Efektif Menyembuhkan?

Beberapa minyak esensial juga telah terbukti dapat membantu mengurangi kecemasan seperti  berikut ini.

1. Minyak juniper beri

Ilustrasi juniper beri, minyak esensialshutterstock Ilustrasi juniper beri, minyak esensial
Dengan aroma manis dan sedikit balsamic, minyak esensial juniper beri paling sering digunakan untuk membersihkan sistem ginjal, melawan infeksi, dan meningkatkan kesehatan kulit.

"Dalam pengobatan tradisional, minyak ini digunakan karena sifat antibakterinya," kata Nada Milosavljevic, MD, dokter bersertifikat lulusan Harvard dan pendiri Sage Tonic.

"Orang-orang yang rentan terhadap infeksi saluran kemih mungkin menemukan bahwa minyak ini bertindak sebagai agen pembersih dan detoksifikasi alami untuk mendukung fungsi ginjal dan kemih yang sehat," sambung dia.

Sebuah studi di Institute of Chemistry dan Tallinn University of Technology menemukan bahwa minyak juniper beri mengandung lebih dari 87 senyawa aktif yang berbeda, termasuk antioksidan, antibakteri, dan antijamur.

Meskipun tidak sering dibahas, juniper beri mungkin juga menawarkan dukungan bagi kesehatan mental.

"Beberapa budaya penyembuhan tradisional telah menggunakannya sebagai agen penenang untuk membantu mengatasi kelelahan, stres, dan kecemasan," terangnya.

Baca juga: 7 Khasiat Minyak Esensial untuk Kesehatan

2. Minyak melati

Bunga melati dalam keranjang.Shutterstock Bunga melati dalam keranjang.
Manfaat minyak melati sangat luas. Namun, kualitas antidepresan, antibakteri, dan afrodisiaknya berada di urutan teratas.

Satu studi yang diterbitkan dalam Journal of Health Research menemukan bahwa melati yang diuapkan berpotensi memengaruhi sistem saraf otonom, meningkatkan saturasi oksigen darah, dan kewaspadaan.

Minyak esensial melati juga disebut-sebut bagus untuk kulit.

"Minyak melati membantu melembapkan kulit dan dikenal cukup lembut untuk membantu mengatasi eksim," jelas Dr Milosavljevic.

"Minyak ini juga dapat menenangkan orang-orang yang sulit tidur berkat kualitasnya yang menenangkan dan kemampuannya untuk meredakan kecemasan," tambahnya.

Baca juga: 9 Manfaat Bunga Melati untuk Kesehatan dan Cara Mengolahnya

3. Minyak lavender

Ilustrasi minyak lavendershutterstock Ilustrasi minyak lavender
Meskipun kita baru mengenal minyak esensial, mungkin ada banyak produk di rumah kita yang mengandung minyak lavender.

Sebagian besar dari kita menikmati aroma lavender yang menenangkan dan nenek moyang kita telah menggunakannya untuk tujuan pengobatan selama lebih dari 3.000 tahun.

"Seperti yang dibuktikan banyak orang, lavender adalah aroma yang menenangkan, yang dapat berguna dalam mengobati migrain, stres emosional, dan bahkan depresi," ungkap Dr Milosavljevic.

Satu studi yang diterbitkan dalam International Journal of Psychiatry in Clinical Practice menemukan bahwa selain mengurangi gejala depresi, mengonsumsi 80 mg kapsul lavender setiap hari berpotensi mengurangi kecemasan dan meningkatkan tidur nyenyak.

"Lavender memiliki dampak yang dipelajari dengan baik pada sistem saraf otonom, itulah sebabnya tumbuhan ini berfungsi sebagai pengobatan alami untuk insomnia," jelasnya.

Dia juga merekomendasikan kita meletakkan beberapa tetes minyak lavender di bantal untuk hasil terbaik.

Baca juga: 5 Manfaat Minyak Esensial Lavender untuk Redakan Kecemasan

4. Minyak roman chamomile

Ilustrasi bunga chamomile.UNSPLASH/CAROLYN V Ilustrasi bunga chamomile.
Roman chamomile merupakan ramuan obat kuno yang dipuji karena kualitasnya yang menenangkan, membuat rileks, dan meningkatkan kualitas tidur.

Minyak esensial roman chamomile jauh lebih kuat dan bahkan lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam gaya hidup sehari-hari daripada secangkir teh.

Hal tersebut juga telah masuk ke dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine

Di mana, kombinasi minyak esensial roman chamomile, neroli, dan lavender memiliki lebih banyak potensi untuk mengurangi kecemasan pada pasien di unit perawatan intensif.

Baca juga: Benarkah Teh Chamomile Efektif Membantu Kita Tidur?

5. Minyak mawar

Ilustrasi aromaterapi, aroma, wewangian, bau.Shutterstock Ilustrasi aromaterapi, aroma, wewangian, bau.
Tidak ada yang menyangkal bahwa aroma mawar itu menenangkan dan sangat romantis. 

Para peneliti telah menemukan banyak manfaat penggunaan minyak mawar, mulai dari membersihkan noda dan jerawat hingga mengurangi kecemasan.

Satu studi yang diterbitkan dalam Journal of Complementary Therapies in Clinical Practice menganalisis sebanyak 28 wanita pascapersalinan yang diberikan aromaterapi lavender-mawar selama 15 menit.

Separuh lainnya bertugas sebagai kelompok kontrol.

Nah, kelompok yang menerima perawatan aromaterapi mengalami skor depresi postnatal yang lebih rendah secara signifikan serta skor yang lebih rendah untuk gangguan kecemasan.

Baca juga: Manfaat Minum Teh Mawar, Tak Kalah Harum dari Bunganya

6. Minyak akar wangi

Ilustrasi akar wangishutterstock Ilustrasi akar wangi
Akar wangi atau vetiver adalah minyak esensial yang bermanfaat untuk menenangkan pikiran.

Dengan sifat antioksidannya, minyak ini juga dikenal dapat melawan radikal bebas, mencegah zat beracun, dan polutan lingkungan.

Satu studi oleh di Clemson University di Carolina Selatan menemukan bahwa minyak akar wangi memiliki antioksidan yang kuat.

Itulah salah satu alasan mengapa minyak ini sering digunakan dalam sesi aromaterapi.

Manfaat lain yang mengesankan dari minyak akar wangi adalah kemampuannya untuk mengurangi kecemasan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Srinakharinwirot University di Bangkok, Thailand menemukan bahwa ketika diberikan kepada tikus, minyak akar wangi memiliki dampak yang sama dengan obat untuk mengatasi kecemasan.

Penelitian yang lebih baru bahkan mengaitkan minyak akar wangi dengan pengobatan ADHD dan ADD, yang semakin umum terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak.

Baca juga: Bikin Rileks dan Fokus, Apa Saja Manfaat Akar Wangi?

7. Minyak kemenyan

Ilustrasi minyak kemenyanshutterstock Ilustrasi minyak kemenyan
Bersumber dari pohon boswellia (boswellia serrata), minyak kemenyan mungkin terdengar sedikit menakutkan.

Tetapi, ketika dihirup atau dioleskan melalui kulit, minyak kemenyan memiliki sifat penghilang stres, dan sifat antibakterinya dapat menyembuhkan bekas luka, serta melawan penuaan dini.

"Minyak kemenyan merangsang sistem limbik di otak yang membantu mengatasi stres dan meningkatkan semangat," jelas Stritzler.

Sebuah studi di Keimyung University di Korea Selatan menemukan bahwa ketika dicampur dengan minyak bergamot dan lavender, minyak kemenyan menghasilkan efek positif pada depresi pada pasien rumah sakit.

Baca juga: 6 Pilihan Minyak Esensial untuk Mengatasi Impotensi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com