Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Gelombang 2 Pandemi, Ini Cara Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Kompas.com - 05/05/2021, 11:45 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dunia masih berjuang mengatasi pandemi Covid-19, bahkan sejumlah negara mulai mengalami gelombang dua pandemi.

Selain memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M), kita juga dianjurkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh selama masa pandemi Covid-19 ini. 

Ahli kesehatan merekomendasikan kita untuk tetap tinggal di rumah dan mendapatkan vaksinasi untuk menjaga kekebalan tubuh supaya terhindar dari infeksi virus corona.

Nah, berikut ini terdapat beberapa cara sederhana dan mudah diterapkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh seperti yang dilansir dari laman Times of India.

Baca juga: Waspadai 11 Tanda Sistem Kekebalan Tubuh Anda Bermasalah

1. Menambahkan suplemen vitamin D

Tidak hanya dari makanan dan sinar matahari, kita bisa menambahkan vitamin D sehari-hari dalam bentuk suplemen untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Sebuah penelitian telah dilakukan pada anak-anak, di mana mereka diberi 1.200 IU vitamin D3 setiap hari.

Hampir 60 persen anak-anak yang mendapatkan suplemen lebih kecil kemungkinannya untuk terserang pilek dan flu dibandingkan anak-anak yang tidak diberi vitamin D.

Baca juga: Apa Dampaknya jika Bayi dan Anak Kekurangan Vitamin D?

2. Mengurangi kalori berlebih

Sebuah studi yang dilakukan oleh Tufts University menemukan bahwa ketika 46 pria dan wanita yang kelebihan berat badan makan lebih sedikit kalori selama enam bulan, sistem kekebalan mereka berfungsi lebih baik.

Mengurangi kalori hanya 10 persen juga dapat membantu orang yang kelebihan berat badan terhindar dari penyakit lainnya.

Penelitian lain juga menemukan hasil serupa pada orang yang kehilangan sekitar 5 kilogram berat badan dalam satu bulan.

3. Mengonsumsi makanan berserat tinggi

Dalam sebuah penelitian, tikus diberi makan serat larut atau jenis serat yang sering ditemukan pada gandum dan apel.

Hasilnya menunjukkan lebih sedikit tanda-tanda penyakit ketika tikus diberi zat yang menipu tubuh agar bertindak seolah-olah terinfeksi bakteri apa pun.

Meskipun penelitian pada manusia diperlukan untuk mengonfirmasi temuan tersebut, tidak ada salahnya mengonsumsi makanan kaya serat.

Baca juga: Penting, Asupan Serat Kala Diet di Tengah Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com