Namun, pandemi tidak sepenuhnya memicu ledakan permintaan atas sepatu karet Crocs, menurut Noah Zagor, senior menswear editor di kelompok peramal tren WGSN.
"Kita pada akhirnya memang menuju ke sini (tren sepatu Crocs)," kata Zagor kepada The New York Post.
"Ini bertepatan dengan gaya orang yang makin santai, sepeti larisnya kemeja bergaya Hawaii dan bagian dari estetika turis, serta granola-style backpacking."
"Saya yakin ada remaja di luar sana yang melihat sepatu karet milik Bad Bunny dan tidak memiliki pandangan negatif tentang Crocs," katanya lagi.
Penulis Lauren Mechling yang memiliki akun Instagram @TheClogLife mengatakan, "kita semua saat ini sangat tidak gembira."
Namun menurutnya Crocs dapat menyediakan kegembiraan yang dibutuhkan banyak orang selama pandemi.
Banyak koleksi dari sepatu karet Crocs yang hadir dalam desain dan warna yang ceria. Selain itu, harga sepatu karet tersebut juga terjangkau.
"Banyak dari kita yang menganggur atau setengah menganggur. Sementara Crocs sangat murah dan harganya jauh lebih murah daripada sepatu yang trendi dan mahal," jelas Mechling.
Sejumlah followers Mechling sempat memprotes wanita tersebut saat ia mengunggah foto Crocs di akun Instagram miliknya.
Namun situasi itu berubah ketika followers Mechling melihat unggahan berupa foto selebritas mengenakan Crocs di akun Mechling.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.