Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menurunkan Kadar Gula Darah di Kondisi Darurat

Kompas.com - 06/05/2021, 16:58 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com- Kadar gula darah terlalu tinggi, seperti yang dialami komedian Sapri, bisa memicu komplikasi yang berbahaya.

Hiperglikemia terjadi ketika penderita diabetes tidak dapat mengontrol kadar glukosa dalam darahnya. Ada banyak penyebabnya misalnya pola makan yang berantakan, kelelahan sampai stres.

Jika sudah terlampau tinggi, penderita bisa mengalami gangguan penurunan kesadaran atau ketoasidosis.

Dalam kasus pelawak Sapri, ia kemudian kesulitan berkomunikasi dan berkonsentrasi sehingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

Cara terbaik untuk menurunkan kadar gula tubuh secara cepat memang langsung mendapatkan penanganan dari dokter.

Biasanya pasien akan diberikan suntikan insulin yang memberikan hasil cepat untuk mengontrol jumlah kadar glukosanya. Selain itu diberikan infus untuk memastikan tidak terhadi dehidrasi.

Baca juga: 97 Tahun Lalu, Manusia Dapat Suntikan Insulin untuk Kali Pertama

Apabila kondisi tidak memungkinkan untuk segera mendapatkan penanganan dokter, ada dua cara yang bisa ditempuh untuk sementara menjaga glukosa.

Dikutip dari laman Healthline, begini cara menurunkan kadar gula dalam kondisi darurat yakni:

  • Gunakan insulin sesuai yang diresepkan

Insulin bisa kita pakai jadi pertolongan pertama ketika mengalami hiperglikemia. Konsultasikan pada dokter sebelumnya mengenai kondisi ini untuk tahu dosis yang paling tepat.

Biasanya dokter akan memberikan batasan dosis untuk penurunan gula darah secara cepat sesuai dengan kondisi kesehatan kita.

Periksa kadar gula dalam darah sekitar 10 sampai 15 menit setelah penggunaan insulin. Cek lebih jauh apakah hasilnya sesuai ekspektasi atau malah turun terlalu rendah.

Baca juga: 5 Tanda Kadar Gula Darah Meningkat, Waspadai Gejalanya

  • Olahraga

Jika merasa mengalami peningkatan glukosa, kita bisa mencoba berolahraga untuk menurunkannya. Hasilnya biasanya terlihat minimal 24 jam setelahnya karena tubuh akan lebih sensitif terhadap insulin.

Aktivitas fisik menyebabkan tubuh menuntut glukosa sebagai energi. Akibatnya, sel mengirimkan glukosa ke otot dan kadar gula darah biasanya turun.

Olahraga yang disarankan misalnya jalan cepat atau senam ringan yang tidak terlalu membebani tubuh.

Namun hal ini tidak bisa dilakukan oleh penderita diabetes yang memiliki keton dalam urinenya. Pasalnya ini malah memicu kadar gula naik lebih tinggi dari sebelumnya.

Baca juga: Gula Darah Tinggi Mengancam Kesehatan, Kenali Gejalanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com