Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejauh Mata Memandang, Menjaga Bumi dengan Fesyen Berkelanjutan

Kompas.com - 06/05/2021, 19:58 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan sering dianggap sebagai sesuatu yang terlalu mewah dan sulit dijangkau.

Karena itulah banyak orang cenderung memilih pakaian dengan harga murah, alih-alih membeli item fesyen berkelanjutan.

Faktanya, menurut pendiri dan direktut kreatif Sejauh Mata Memandang Chitra Subyakto, pakaian dengan harga "murah" rata-rata menggunakan bahan yang tidak ramah lingkungan, dan tidak tahan lama.

"Coba tanyakan pada diri sendiri, apakah jika barang yang kita beli dengan harga murah pembuatnya akan mendapatkan nilai yang sesuai?"

Demikian kata Chitra dalam konferensi pers dan pembukaan pameran "Bumi Rumah Kita" yang diadakan virtual pada Kamis (6/5/2021).

"Pikirkan juga apakah bahan pakaian yang digunakan diproses dengan bertanggung jawab, sehingga ketika pakaian sudah tidak lagi dipakai, bahannya tidak menjadi sampah yang meracuni kita?" tambah dia.

Dikatakan Chitra, pakaian dengan harga paling terjangkau umumnya menggunakan bahan poliester dari plastik, yang mengandung zat karsinogenik. Zat inilah yang dapat memengaruhi kesehatan tubuh kita.

"Di Indonesia memang tidak semua orang mampu membeli barang berkelanjutan. Tapi buat  yang mampu kenapa enggak. Mungkin harga barang berkelanjutan lebih tinggi dari barang fesyen biasa, tapi bisa dipakai lebih lama," cetus Chitra.

Baca juga: Ajakan Sejauh Mata Memandang untuk Peduli Sampah Tekstil

"Bumi Rumah Kita", ajakan untuk memilah sampah

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sejauh Mata Memandang (@sejauh_mata_memandang)

Sejauh Mata Memandang menggelar pameran bertajuk "Bumi Rumah Kita" yang didukung oleh Wardah, Taco, Senayan City, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), serta masih banyak lagi.

Pameran ini diadakan sebagai upaya Sejauh Mata Memandang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilah sampah.

"Lewat 'Bumi Rumah Kita', kami ingin memberikan pandangan seperti apa yang bisa kita lakukan sebagai manusia untuk menjadi tamu yang baik di bumi ini," jelas Chitra.

"Salah satu yang bisa kita lakukan adalah memilah sampah. Karena kita ambil contoh, tempat pembuangan sampah (TPA) Bantar Gebang hampir tidak bisa menampung sampah lagi."

"Sebagai manusia yang 'menumpang' di bumi ini, kita harus berbuat sesuatu," lanjut dia.

Dalam pameran ini, Sejauh Mata Memandang menghadirkan area yang berisi informasi seputar sampah plastik dan dampaknya terhadap lingkungan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com