Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 03/02/2023, 06:39 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Asma memang belum terbukti meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19.

Namun, asma mungkin membuat seseorang mengalami gejala Covid-19 yang lebih buruk jika terinfeksi daripada orang tanpa asma.

Hal itu dapat terjadi terutama jika asma tak terkontrol.

Ketika asma tidak terkontrol, artinya ada tanda-tanda peradangan di paru-paru dan saluran udara sudah terganggu.

Itulah yang menjelaskan mengapa orang dengan asma tak terkontrol lebih berisiko mengalami gejala yang lebih buruk ketika terinfeksi Covid-19.

Asma sering kali merupakan kondisi jangka panjang. Namun, itu tidak berarti penderita asma mesti susah bernapas sepanjang waktu.

Jika asma tak kambuh atau berhasil dikontrol, maka penderitanya tetap bisa beraktivitas normal.

Beberapa tips mencegah asma kambuh yang dapat diterapkan antara lain:

1. Menghindari pemicu

Perhatikan kapan dan di mana Anda mengalami gejala seperti mengi dan batuk.

Jika bisa menentukan pemicu serangan asma, Anda juga bisa menghindarinya.

Beberapa pemicu umum asma termasuk udara dingin, olahraga, alergen yang terhirup seperti serbuk sari dan bulu hewan peliharaan, hingga pilek atau bronkitis.

Bau yang menyengat juga dapat menyebabkan serangan asma bagi sebagian orang.

Jadi, sebaiknya hindari hal-hal seperti parfum, semprotan rambut, bedak talk, dan asap rokok.

Termasuk jika ada orang lain di rumah yang merokok, mintalah ia untuk berhenti.

Sebab, sekalipun orang tersebut merokok di luar rumah dan tidak dekat dengan Anda, bau dan bahan kimia di dalam pakaian dan rambutnya tetap dapat terhirup.

Makanan dan minuman bukanlah pemicu asma yang umum, tetapi beberapa di antaranya mungkin mengandung senyawa yang disebut sulfit, seperti bir, anggur, kentang, buah kering, dan udang.

Adapun sulfit dapat membuat asma kambuh bagi sebagian orang.

Begitu pula dengan beberapa obat, seperti aspirin dan pereda nyeri lainnya, atau obat resep, misalnya beberapa obat tekanan darah tinggi yang umum (beta-blocker atau penghambat ACE).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com