Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diet Mediterania Ternyata Dapat Mengurangi Risiko Alzheimer

Kompas.com - 07/05/2021, 21:10 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Sebuah studi baru yang diterbitkan pada 5 Mei di jurnal Neurology edisi online mengungkapkan bahwa diet mediterania dapat membantu melindungi otak dari penyakit Alzheimer.

Para peneliti melaporkan, mengonsumsi makanan tinggi lemak tak jenuh, ikan, buah-buahan, sayuran, susu rendah lemak, dan daging merah membantu membersihkan otak dari penumpukan protein yang terkait dengan kehilangan ingatan maupun demensia.

Peserta studi yang mengikuti diet mediterania terbukti memiliki kinerja yang lebih baik pada tes kognitif dan menunjukkan lebih sedikit penyusutan volume otak, serta biomarker protein yang terkait dengan Alzheimer.

Pengujian memori juga memperlihatkan bahwa peserta yang tidak mengikuti diet dengan cermat tidak menunjukkan kinerja yang baik.

Baca juga: Diet Mediterania Masih Jadi Diet Terbaik di 2021, Kok Bisa?

Pendapat para ahli

Temuan ini tidak mengejutkan ahli gizi sekaligus penulis Skinny Liver, Kristin Kirkpatrick, MS, RDN dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Caroline West Passerrello, MS, RDN, LDN.

"Karena lemak tak jenuh, ikan, buah-buahan, lentil, dan sayuran merupakan makanan utama. Mereka yang mengikuti diet ini mendapat manfaat lebih banyak dari nutrisi yang menyehatkan otak," kata Kirkpatrick kepada Healthline.

Menurut dia, nutrisi seperti asam lemak omega-3, polifenol, mineral spesifik, dan protein yang dikonsumsi secara berkelanjutan melalui pola diet mediterania merupakan pendorong bagi kesehatan otak dan mengurangi risiko penyakit kronis.

Passerrello juga menambahkan, banyak bukti yang menunjukkan bahwa apa yang kita makan memengaruhi keterampilan ingatan kita.

"Saya yakin penelitian ini semakin spesifik dan menunjukkan satu alasan mengapa makanan dan nutrisi spesifik sangat bermanfaat," terangnya.

Baca juga: Diet Mediterania Ternyata Dapat Membantu Atasi Stres, Kok Bisa?

Manfaat di luar kesehatan otak

Diet mediterania telah dipilih sebagai pola makan terbaik selama empat tahun terakhir.

Para ahli gizi menyebut diet ini memiliki pola makan yang sederhana namun efektif untuk mengubah cara kita makan dengan memasukkan lebih banyak pilihan nabati dan mengurangi daging merah.

American Heart Organization merekomendasikan diet ini sebagai cara untuk membantu orang mencapai pola makan yang sehat.

"Diet Mediterranean dan DASH telah terbukti meningkatkan kesehatan otak serta meningkatkan kesehatan jantung," jelas Heart Association di situs webnya.

"Dalam sebuah penelitian, orang yang makan paling sehat di usia 50 tahun memiliki risiko demensia hampir 90 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang pola makannya paling tidak sehat," lanjutnya.

Kirkpatrick mengatakan diet mediterania mengurangi risiko penyakit kronis, penyakit kardiovaskular, dan kematian secara keseluruhan.

Diet ini juga menawarkan sifat anti-inflamasi, gula darah yang lebih baik, dan menurunkan indeks massa tubuh (BMI).

Passerrello pun mengungkapkan bahwa diet mediterania dapat meningkatkan kesuburan, melawan kanker tertentu, meredakan depresi, serta meningkatkan kesehatan mata.

Baca juga: Diet Mediterania Dinilai Memiliki Manfaat Kesehatan Jangka Panjang

Cara memulainya

Pakar nutrisi merekomendasikan diet mediterania karena mereka mengatakan itu bukan diet dan lebih banyak perubahan gaya hidup.

"Diet ini mungkin salah satu yang paling berkelanjutan, yang dapat ditransisikan seseorang dalam hidup mereka karena sangat tidak membatasi," terang Kirkpatrick.

"Saran terbaik yang bisa saya sarankan saat mengikuti diet adalah mengingat untuk tidak memanfaatkan proporsi," imbuh dia.

Kirkpatrick membagikan kiat sukses untuk memulainya sebagai berikut:

Isi

Hentikan rasa lapar dengan mengonsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.

Tambahan lain

Kemudian, tambahkan lapisan lain yakni ikan, produk susu, unggas, dan telur dari makanan dalam jumlah yang lebih kecil jika masih lapar.

Memanjakan diri

Lalu, jika bisa mengikuti ini, manjakan diri kita dengan anggur, permen, dan lain-lain.

Passerrello juga menyarankan perencanaan dari menunya dengan menyertakan biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan minyak tak jenuh seperti minyak zaitun setiap hari.

Sementara itu, dua kali seminggu kita dapat mengonsumsi ikan dan makanan laut lainnya

Lalu, sebisa mungkin, tukar garam dengan bumbu atau rempah-rempah dan pertimbangkan porsi mengonsumsi daging dan camilan yang manis seperti permen.

Baca juga: Diet Mediterania Bikin Usia Hidup Lebih Panjang, Apa Sebabnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com