Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/05/2021, 21:20 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Ketika bicara soal kedaluwarsa, yang muncul di pikiran kebanyakan orang adalah makanan, minuman atau produk lain yang masuk ke tubuh kita.

Ternyata ada banyak barang lainnya yang juga bisa mengalami kedaluwarsa namun kita tak permah menduganya.

Ketika kita menggunakan sebuah produk yang sudah tidak efektif atau sudah terlalu lama digunakan, ternyata produk tersebut dapat berdampak negatif terhadap kesehatan kita dan lingkungan.

Melansir Eat This Not That, berikut beberapa barang tak terduga yang bisa kedaluwarsa:

1. Sikat gigi

Sikat gigi adalah komponen vital yang dibutuhkan dalam menjaga kesehatan mulut. Namun, jika sudah kedaluwarsa, maka sikat gigi mungkin tak cukup efektif menjaga gigi kita tetap bersih.

Menurut American Dental Association (ADA), gantilah sikat gigi setial tiga hingga empat bulan atau lebih sering jika bulu sikatnya terlihat sudah rusak.

"Jika tidak mengganti sikat gigi sesuai waktu yang direkomendasikan, bulu sikatnya bisa menjadi rusak efektivitasnya dalam menghilangkan plak atau sisa makan di sela gigi akan berkurang," kata Inna Chern, DDS dari New York General Dentistry.

2. Sepatu lari

Banyak orang mungkin berpikir selama sepatu masih bisa digunakan, maka gunakanlah.

Padahal, ketika berlari, berjalan, atau berolahraga, sepatu lari yang kita kenakan akan menyerap guncangan, memberikan bantalan, dan meningkatkan stabilitas.

Jika sepatu tidak diganti saat kedaluwarsa, bantalannya akan hilang dan meningkatkan tekanan pada tulang, otot, dan persendian.

Kondisi ini membuat kita lebih rentan cedera akibat penggunaan sepatu secara berlebihan dan menyebabkan nyeri yang mengganggu setelah berolahraga.

Jadi, gantilah sepatu lari setelah menempuh kira-kira setelah 300-500 km atau segera setelah kita menyadari ada robekan atau bantalannya rusak.

Setelah melampaui angka tersebut, sepatu sebetulnya masih dapat digunakan. Hanya saja risiko cederanya lebih tinggi karena material unggulannya sudah mulai rusak.

Baca juga: Kapan Sepatu Lari Harus Diganti?

3. Handuk mandi

Ketika mandi, kita tentunya ingin tubuh kita bersih maksimal. Namun, jika kita melakukan salah satu langkah yang salah, mungkin kita tidak akan mendapatkan efeknya.

Jika handuk mandi kita sudah berbau seperti jamur atau kehilangan daya serapnya, kemungkinan besar tubuh kita malah akan terasa lebih kotor lagi setelah kering.

Leanne Stapf dari The Cleaning Authority menyarankan untuk mengganti handuk mandi jika sudah kehilangan "kelembutannya", mulai berbau, berhenti menyerap, atau setidaknya sekali setiap dua tahun.

Sebab, handuk yang sudah terlalu sering dicuci dan cenderuk robek biasanya akan kehilangan daya serapnya sekitar dua tahun, yang merupakan indikator bahwa sudah waktunya untuk mengganti dengan handuk baru.

4. Sisir

Kebanyakan sisir terbuat dari plastik atau kayu sehingga kebanyakan kita menduganya bakal awet selamanya.

Padahal, setelah digunakan beberapa waktu, sisir akan mulai mengumpulkan rontokan-rontokan rambut dan akumulasi produk styling dari rambut kita, yang pada akhirnya dapat menumpuk.

Jika sudah begitu, menyisir rambut akan lebih sulit dan malah berpotensi merusak rambut.

"Residu produk dapat mengiritasi kulit kepala, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kemerahan, gatal, dan bersisik," kata Tsippora Shainhouse, M.D., dari SkinSafe Dermatology and Skin Care.

Jadi, perhatikan tanda-tanda kerusakan pada sisir sebagai tanda bahwa sisir perlu diganti.

Jika sering menggunakannya, kita juga bisa secara rutin mengganti sisir setiap enam bulan hingga satu tahun seperti rekomendasi para ahli.

Baca juga: Pilihlah Sisir yang Sesuai dengan Jenis Rambut

5. Bantal

Tidur sangat penting bagi tubuh kita dan kurang tidur dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, bahkan fatal.

Salah satu faktor yang mungkin kerap disepelekan padahal berkontribusi terhadap kualitas tidur kita adalah bantal.

Dari malam ke malam, bantal menyerap minyak tubuh dan kulit mati kita.

Meskipun kita mengikuti protokol yang benar dan mencucinya setiap enam bulan, alergen mungkin masih menempel, menyebabkan bantal menjadi berat atau mulai berbau.

Bantal juga bisa menjadi tempat berkembang biak yang sempurna bagi tungau debu, yang kemudian bisa menyebar ke seprai dan kasur.

Para ahli merekomendasikan untuk mengganti bantal setiap beberapa tahun, atau ketika bantal mulai kehilangan bentuknya.

Untuk menentukan apakah sudah waktunya mengganti bantal, cobalah periksa apakah ada busa di dalam bantal yang menggumpal.

Sementara jika itu bantal bulu, cobalah ingat-ingat apakah kita harus terus-menerus menepuknya untuk menopang kepala kita.

Bantal dengan isian yang sudah menggumpal perlu segera diganti dengan yang baru.UNSPLASH/GREG RIVERS Bantal dengan isian yang sudah menggumpal perlu segera diganti dengan yang baru.
6. Spons cuci piring

Spons cuci piring secara konstan terpapar sabun cuci dan air. Mencucinya secara rutin saja ternyata tidak cukup.

Spons punya tugas membersihkan partikel-partikel sisa makanan dan kotoran di perlengkapan makan dan masak kita.

Spons yang dicuci secara rutin kemungkinan besar malah menjadi lembap dan partikel-partikel tersebut masih tersisa di sana.

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Scientific Reports, kebanyakan spons membawa berbagai macam bakteri, termasuk salmonella.

Jadi, jika spons cuci piring sudah terlihat rusak dan bau, gantilah dengan yang baru.

Bahkan, sekalipun tidak menemukan ada yang salah pada spons cuci piring kita, para pakar yang melakukan studi tersebut menyarankan untuk menggantinya dengan yang baru setiap minggu.

Baca juga: Agar Spons Cuci Piring Tak Tularkan Kuman

7. Kasur

Jika ingin tidur yang nyaman dan berkualitas, kita perlu memastikan kasur kita dalam kondisi yang baik. Pastikan berapa lama kita sudah menggunakan kasur tersebut.

Kasur yang kendur akan menjadi tidak efektif dalam menopang tubuh kita dalam posisi tidur yang nyaman serta berpotensi menyebabkan sakit punggung atau kurang tidur.

Menurut The Sleep Foundation, usahakan mengganti kasur jika sudah digunakan lebih dari enam hingga delapan tahun, atau jika kasur sudah terlihat kendur, mencicit atau mengeluarkan suara lain.

Jika masih belum bisa mengenali apakah kasur kita masih layak pakai atau tidak, salah satu tandanya adalah jika kita terus-menerus terbangun dengan tubuh kaku di pagi hari atau jika alergi kita memburuk di malam hari.

8. Sandal

Sandal yang kita gunakan setiap malam atau beraktivitas di luar rumah dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.

Menuput penelitian yang dilakukan oleh Dr Charles Gerba dan The Rockport Company, jika tidak bisa mencucinya secara teratur, kemungkinan ada sekitar 421.000 unit bakteri di luar sandal kita dan 2.887 di bagian dalam.

Untuk mencegah penumpukan bakteri di sandal dan memastikan kaki kita tetap nyaman dan aman, ahli alas kaki merekomendasikan untuk menggantinya setiap tahun.

Jika sandal sudah mulai berbau, terlihat kotor, bantalannya hilang, atau rusak, kita bisa mempertimbangkan untuk menggantinya sebelum tanggal kedaluwarsanya, yakni sekitar enam bulan.

Baca juga: Risiko Kesehatan di Balik Sandal Platform

9. Talenan

Talenan digunakan untuk memotong segala jenis. Jadi, mencuci dan membersihkannya setiap setelah digunakan sangatah penting.

Namun, pada titik tertentu, talenan kita mungkin sudah terlalu sering terkena pisau tajam dan kualitasnya berkurang.

Jika sudah sampai kondisi tersebut, makanan bisa terselip dan sulit untuk dikeluarkan. Kondisi ini dapat meningkatkan kemungkinan bakteri dan partikel terjebak di talenan dan mencemari makanan yang kita potong.

Jadi, jika talenan sudah terlihat menumpuk banyak partikel akibat penggunaan berulang, gantilah dengan yang baru.

Talenan perlu dicuci secara rutin agar tak menyimpan bakteri atau diganti jika sudah mulai aus.SHUTTERSTOCK/FAITHIE Talenan perlu dicuci secara rutin agar tak menyimpan bakteri atau diganti jika sudah mulai aus.
10. Peralatan masak dari kayu

Peralatan dapur kayu memang cukup populer karena cenderung lebih lembut di wajan dan dikenal memiliki kualitas antibakteri.

Namun, sama seperti peralatan masak lainnya, jika sering digunakan, peralatan masak dari kayu juga mungkin akan mulai menunjukkan tanda-tanda keausan jika sering dipakai.

Jika peralatan tersebut dirawar dengan baik, kita bisa memperpanjang usia pakainya.

Untuk menjaganya agar lebih awet dalam waktu yang panjang, para ahli dari New Hampshire Bowl and Board menyarankan untuk menggosok peralatan tersebut dengan minyak mineral dan gunakan amplas halus untuk menghilangkan nodanya.

Sendok kayu bisa pecah saat mengering atau terkena perubahan suhu yang ekstrim seiring berjalannya waktu.

Jika peralatan tersebut retak atau pecah, segeralah ganti dengan yang baru.

11. Helm sepeda

Helm mungkin tidak dapat melindungi kepala dengan optimal saat terjadi tabrakan jika sudah kedaluwarsa.

Sebab, kualitas bantalan dan elemen pelindung di dalam helm dapat berkurang seiring berjalannya waktu sehingga menurunkan efektivitasnya.

Jadi, menurut para ahli dari Bicycle Helmet Safety Institute, jangan lupa mengganti helm jika telah pernah terlibat dalam kecelakaan atau sudah rusak karena hal lainnya.

Helm juga perlu diganti jika ukurannya sudah tidak pas, teknologinya sudah ketinggalan, atau sudah berusia lebih dari lima tahun setelah digunakan pertama kali.

Baca juga: Kapan Sebaiknya Helm Sepeda Diganti dengan yang Baru?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com