KOMPAS.com - Tinggal di negara tropis membuat tabir surya menjadi kebutuhan harian dalam rutinitas perawatan diri kita.
Sinar matahari memang baik untuk kesehatan tubuh dan produksi vitamin D, namun terlalu banyak juga bisa berakibat buruk.
Misalnya saja meningkatkan risiko kanker kulit dan kulit terbakar sinar matahari (sunburn) yang menyebabkan iritasi.
Karena itu, diperlukan tabir surya dengan SPF yang cukup untuk melindungi kulit. Apalagi jika harus sering beraktivitas di luar ruangan sehingga kerap terpapar terik mentari.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Kulit yang Mengelupas akibat Terbakar Sinar Matahari
Sayangnya, banyak yang masih sering lalai memakai produk ini sehingga kulitnya mengalami sunburn. Alhasil, kita harus mengalami kulit yang panas, perih, melepus, bengkak sampai terkelupas.
Selain mengganggu penampilan, jelas saja kondisi ini akan terasa menyakitkan dan mengganggu bagi kita. Namun jangan asal menanganinya agar tidak memperparah kondisinya.
Sebagai panduan, berikut adalah cara yang direkomendasikan para ahli untuk mengobati luka terbakar matahari.
Baca juga: Klarifikasi Mark Zuckerberg Soal Fotonya Pakai Sunscreen Berlebihan
Valerie Harvey, dokter kulit yang berbasis di Virginia, Amerika Serikat menyarankan untuk minum obat pereda nyeri yang dijual bebas untuk mengurangi peradangan sebagai langkah pertama.
Sebenarnya opsi ini hanya berguna untuk mengurangi sakitnya karena kerusakan kulit sudah terlanjut terjadi. Garis kemerahan atau cokelat tua yang muncul di permukaan kulit jadi tanda terlalu banyak terkena sinar ultraviolet dari matahari.
Baca juga: Bekas Jerawat Jangan Terpapar Sinar Matahari, Ini Dampaknya
Langkah kedua yang bisa diambil adalah menyejukkan kulit untuk mengurangi iritasi. Salah satunya dengan menggunakan kompres dingin di atas permukaan kulit.
Bisa pula menggunakan produk aloe vera dan pelembab yang aman bagi kulit sensitif. Sensasi dingin yang diciptakan akan mengurangi efek panas sehingga membantu penyembuhan.
Pastikan kulit tidak terlalu kering dengan menjaga kadar air di dalam tubuh. Selain produk perawatan, konsumsi air dalam jumlah banyak untuk kompres alami di dalam tubuh.
Baca juga: Manfaat Gel Aloe Vera, Rawat Kulit dari Wajah Hingga Kaki
Lanjutkan penanganan dengan mengoleskan madu dan oat untuk menenangkan kulit. Bisa pula mencari rekomendasi produk yang memberikan respon cepat penanganan sunburn.
Selain itu, tak ada salahnya mengonsumsi vitamin D dosis tinggi untuk mempercepat kesembuhan.
"Vitamin D dosis tinggi yang diminum satu jam setelah terkena sengatan matahari dapat secara signifikan mengurangi kemerahan, pembengkakan, dan peradangan pada kulit," jelas Harvey.
Baca juga: Sudah Pakai Foundation dengan SPF, Perlukah Tabir Surya?
Kulit yang mulai sembuh dari luka sengata matahari akan terkelupas secara alami. Jangan tergoda untuk mengangkatnya paksa karena dapat menyebabkan jaringan parut.
Biarkan proses penyembuhan berjalan alami seiring waktu. Jika luka bakar bertambah buruk kondisinya, segera konsultasikan ke dokter untuk membantu penyembuhan guna mencegah kerusakan atau infeksi kulit.
Setidaknya butuh waktu 7 sampai 10 hari agar kulit benar-benar pulih. Namun durasinya bergantung pada tingkat keparahan luka bakar, lokasi luka bakar, jenis kulit, dan paparan sinar matahari sebelumnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.